HARIAN KALBAR (CIMAHI) – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, S.Sos., M.Si., bersama Wakil Ketua II Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Barat Bidang Pembinaan dan Pelatihan, Sukino, menghadiri penutupan latihan kader pelatih pencak silat militer tahun 2025 yang berlangsung di Disjasad, Cimahi, Jumat 23 Mei 2025.
Latihan yang diikuti oleh perwakilan dari berbagai satuan TNI AD ini resmi ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc.
Momen penutupan tersebut sekaligus menjadi saksi sejarah pengukuhan pencak silat militer di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). Kegiatan ini mengusung tema: “Lestarikan Pencak Silat Sebagai Warisan Leluhur dan Budaya Bangsa”.
Kapendam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Eko Wardono, menyampaikan bahwa pencak silat militer merupakan bentuk bela diri yang kini tengah dikembangkan secara khusus oleh TNI AD sebagai hasil kolaborasi antara Dinas Jasmani TNI AD dan PB IPSI.
“Pencak silat militer tidak hanya untuk membekali prajurit dengan kemampuan bela diri, tapi juga menjadi wujud komitmen TNI AD dalam melestarikan seni bela diri warisan leluhur bangsa,” ujar Kolonel Eko.
Ia menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk mempercepat proses sosialisasi dan pembinaan pencak silat militer di seluruh satuan TNI AD. Para peserta yang telah lulus dari pelatihan ini akan menjadi pelatih dan pembina di kesatuan masing-masing.
“Dengan adanya pelatih di tiap satuan, kami berharap seluruh prajurit TNI AD ke depan memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni untuk mendukung pelaksanaan tugas di lapangan,” pungkasnya. (*)