Pemkot Pontianak Terus Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Kalbar, 1.500 Paket Tiba di Bengkayang, Landak, dan Sanggau

1.500 paket bantuan bagi korban banjir tersebar di tiga kabupaten yakni Bengkayang, Landak dan Sanggau. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Bantuan untuk korban banjir di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengalir dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Setelah mengirimkan bantuan ke Kabupaten Mempawah dan Sambas, Pemkot Pontianak kini kembali mengirimkan 1.500 paket bantuan serupa ke Kabupaten Bengkayang, Landak, dan Sanggau. Bantuan ini diberangkatkan pada Senin 17 Februari 2025 dari halaman Kantor Wali Kota Pontianak dengan iring-iringan kendaraan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, M. Nasir, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, sebagai bentuk kepedulian Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap korban banjir di kabupaten-kabupaten tetangga.

Bacaan Lainnya

“Dalam satu bulan terakhir, hampir seluruh wilayah Kalbar mengalami bencana hidrometrologi, baik puting beliung maupun banjir. Untuk Kota Pontianak, meskipun masih bisa kita atasi, namun di kabupaten lain, banjir berlangsung lama dan mengakibatkan banyak korban,” ujarnya.

Bantuan yang dikirimkan ini merupakan hasil penggalangan donasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Pontianak, berdasarkan surat edaran Sekretaris Daerah kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan kelurahan. Paket bantuan yang terkumpul berisi sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan, serta pakaian layak pakai.

“Sebelumnya, kami telah menyalurkan 850 paket bantuan untuk Mempawah dan Sambas. Semua bantuan ini kami distribusikan melalui BPBD di masing-masing kabupaten,” tambah Nasir.

Meski banjir sudah mulai surut, Nasir menjelaskan bahwa bantuan tetap diperlukan untuk membantu proses pemulihan pasca bencana. Dampak bencana cukup besar, terutama bagi masyarakat di wilayah tersebut.

“Masih ada beberapa kecamatan yang belum sepenuhnya pulih dari banjir, sehingga masyarakat masih membutuhkan bantuan karena aktivitas mereka belum bisa kembali normal,” pungkasnya. (*)