SUARAMILENIALKALBAR.COM (PONTIANAK) – Para pemilik dan pengelola Homestay atau yang umum kita dengan tempat penginapan para tamu yang akan menginap saat berkunjung di tempat objek wisata yang ada di Kota Pontianak. Senin (24 Juli 2023)
Mendapatkan pelatihan yang bertajuk Pelatihan Homestay Di Kota Pontianak Tahun 2023,di prakarsai oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Pontianak, Bertempat di Hotel Maestro Hotel Pontianak, Jl Sutan Syahrir Abdurrahman di buka secara resmi oleh Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Pontianak Sy.Rizal Al-Mutahar,S.Sos.
Hany Soendjogo selaku sekretaris DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Kalimantan Barat saat menghadiri kegiatan Pelatihan Homestay Di Kota Pontianak di temui awak media mengatakan bahwa atas nama HPI Kalbar sangat menginspirasi sekali dengan di adakan nya kegiatan ini, karena hal ini baginya sangatlah penting sekali untuk memberikan pengetahuan, tentang bagaimana cara pengelolaan usaha homestay yang baik dan benar,jelasnya.
Hany menjelaskan kembali,sebagai tren yang menjadi fenomena nasional dalam satu dekade terakhir, homestay menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pariwisata yang di gadang-gadang mampu memaksimalkan Three Elements of Sustainability bagi masyarakat melalui pariwisata.
Economic, socio cultural dan environment dapat memiliki implikasi positif karena model usaha jenis ini dilakukan dalam skala kecil namun memberi impact yang begitu besar.
Masyarakat tidak lagi mendapatkan tretesan pariwisata namun langsung mendapatkan manfaat dari pariwisata.
Hanya saja, perkembangan ini terasa begitu awam karena target yang digadang-gadang seakan-akan irasional dimana pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menargetkan seratus ribu homestay di Indonesia atau minimal di sepuluh destinasi prioritas (Kemenpar, 2017).
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan konsep homestay yang disampaikan dalam ASEAN homestaystandard (2016) dimana homestay dikategorikan sebagai bentuk akomodasi dengan konsep rumahan yang berbeda dari yang lain, bukan sebagai pariwisata masal,penekanan terhadap standarisasi dari segi kualitas tentu berbeda dengan pendekatan dari kuantitas.
Meskipun demikian, kedua pendekatan ini sebenarnya ditujukan untuk memaksimalkan potensi pariwisata bagi masyarakat lokal sehingga manfaat sebesar-besarnya adalah untuk peningkatan kesejahteraan, papar nya.
Terkait tentang Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupanmasyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Desa Wisata (rural tourism) merupakan pariwisata yang terdiri dari keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur- unsur yang unik yang secara keseluruhan dapat menarik minat wisatawan.
Jika kedua pengertian desa wisata dipadukan, maka desa wisata adalahperpaduan antara atraksi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat setempat didukung oleh akomodasi dan fasilitas lain nya, yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menginap di homestay tersebut,beber Hany.
Objek wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tatacara dan tradisi yang berlaku.
Suatu desa wisata memiliki daya tarik yang khas & dapat berupa keunikan fisik lingkungan alam perdesaan, maupun kehidupan sosial budaya masyarakat nya yang dikemas secara alami dan menarik sehingga daya tarik perdesaan dapat menggerak kan kunjungan wisatawan ke objek wisata desa tersebut.
Objek wisata merupakan suatu kawasan pedesaan yangmenawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupansocial ekonomi, social budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan danstruktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk di kembangkan nya berbagai komponen kepariwistaan, misalnya atraksi,akomodasi, makanan-minuman, cindera-mata dan kebutuhan wisata lainnya,yang menyebutkan bahwa potensi wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatanmanusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Senada dengan kurangnya publikasi terkait kepuasan wisatawan dihomestay, dikotomi juga terjadi saat masyarakat lokalyang tidak berbekal pemahaman atau konsep dasar pariwisata membukahomestay.
Berharap agar para pemilik dan pengelola dapat memberikan nama penginapan atau homestay sesuai dengan kategori dan peruntukan nya,agar tidak terjadi salah persepsi yang mengakibatkan kekecewaan konsumen/tamu, pungkas Hany.(Tim Liputan).
Editor : Wulan