Semifinal Timnas vs Malaysia, Kalimantan “Dikuasai” Malaysia

Semifinal AFF U19 2024 antara Indonesia Vs Malaysia. Foto Dok. FAM.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Jelang semifinal terpanas abad ini, Timnas vs Malaysia malam ini Sabtu 27 Juli 2024, perang saraf pun tak terhindarkan. Siang malam fans Garuda Muda vs Harimau Malaysia bekincah tiada henti. Saya tertarik salah satu komentar dari netizen jiran, “Jangan sombong ye, Kalimantan itu sudah dikuasai Malaysia.” Ia pun nge-share link berita dari Tempo, dan memang benar, perkebunan sawit di Pulau Borneo sebagian besar dikuasai investor dari negeri Upin Ipin.

Sebagai akademisi tak percaya begitu saja, apakah benar demikian?

Bacaan Lainnya

Mari kita lihat fakta-fakta sekaligus nyiapin mental buat psywar jelang duel panas dua negara serumpun itu. Pulau Kalimantan itu luasnya ampun-ampunan. Kebun sawitnya pun nggak kalah luas! Bayangin, dari ujung ke ujung bisa capek kalau jalan kaki. Tapi tenang, nggak semua lahan diambil investor Malaysia kok. Kebun sawit di sini banyak yang dikelola produsen minyak goreng lokal. Mereka ini dapet tanah dari skema pemberian hak guna usaha (HGU), semacam sertifikat premium yang bisa diperpanjang 25 tahun sekali. Jadi, kebun sawitnya nggak akan pindah ke Mars dalam waktu dekat.

Nah, mirip kan sama Timnas kita yang nggak bakal gampang kasih jalan buat Malaysia di semifinal nanti? Gengsi sama besar bro!

Ini yang sering bikin salah paham. Memang sih, investor asing, termasuk dari Malaysia, banyak yang masuk ke sini. Data dari Kementerian Pertanian bilang, mereka kuasai 40% lahan kelapa sawit. Tapi ingat, 40% itu masih ada 60% lagi yang dikelola kita, wak! Lagian, Malaysia cuma punya 3 juta hektar dari total lahan di Indonesia. Masih banyak ruang buat yang lain!

Sama seperti lapangan bola nanti malam, Harimau Malaya mungkin punya beberapa pemain unggul, tapi anak asuh Indra Safri punya lebih banyak pemain lokal berkelas. Jadi, Malaysia boleh kuasai 40% lahan sawit, tapi lapangan sepak bola? 60% milik kita, wak! Seruput kopi dulu, tak sabaran nunggu duel panas itu soalnya.

Yang lucu, tanaman sawit itu bukan asli dari Indonesia atau Malaysia. Asalnya dari Afrika Barat! Kalau ada yang bilang, “Sawit itu milik kita!”, coba pikir ulang. Lagi pula, yang ngelola lahan sawit di sini nggak cuma investor asing. Banyak juga pekebun kecil dan perusahaan lokal yang ikut main. Kalau kita bilang Pulau Kalimantan dikuasai Malaysia, itu kayak bilang rumah kita diambil alien. Lucu, kan?

Bicara soal psywar, ingatlah, meskipun banyak yang berteriak di media sosial, kita tahu kenyataannya di lapangan. Kalau sawit saja bisa bikin kita salah paham, gimana dengan sepak bola? Biarkan kita fokus di lapangan, biarkan skill berbicara, dan biarkan psywar jadi bumbu penyedap pertandingan seru nanti malam.

Kalau ada yang sok-sok bilang Pulau Kalimantan udah dikuasai Malaysia, kasih tahu fakta-fakta ini. Sambil kita ngopi dan makan gorengan, yuk, kita ketawa bareng, siapin psywar, dan siap-siap mendukung Timnas Indonesia di semifinal Piala AFF U-19. Karena pada akhirnya, Kalimantan itu punya kita, Timnas kita juga punya kita. Semangat, Garuda Muda! Kita kuasai lapangan, bukan sawit doang!

#camanewak