HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Ribuan masyarakat tumpah ruah di Istana Keraton Kubu, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Minggu 1 Juni 2025, untuk memperingati Haul Agung ke-237 Raja Kubu, Sayyid Idrus bin Abdurrahman Al-Idrus. Kegiatan tahunan yang sarat makna sejarah dan spiritual ini menjadi magnet penting bagi tokoh adat, pemimpin daerah, serta pejabat pemerintah dari berbagai penjuru.
Peringatan Haul ini tak sekadar seremoni mengenang leluhur, tetapi juga menjadi panggung untuk memperkuat identitas budaya, nilai-nilai perjuangan, hingga semangat membangun ekonomi rakyat.
Sejumlah tokoh nasional dan daerah hadir memeriahkan acara, di antaranya Tenaga Ahli Kementerian UMKM RI, Irvani, yang mewakili Menteri UMKM; Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harisson mewakili Gubernur Kalbar; serta unsur Forkopimda dan para pimpinan daerah lainnya seperti Kapolres Kubu Raya AKBP Kadek Ary Mahardika, Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto, dan Dandim 1207/Pontianak Letkol Inf Robbi Firdaus. Acara juga turut dihadiri oleh para tokoh kerajaan Nusantara, menjadikannya sebagai momentum budaya yang berskala nasional.
Raja Kubu ke-IX, Syarif Ibrahim bin Nyoh, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas antusiasme masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian tradisi sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan jati diri masyarakat Kubu.
“Sebagai ahli waris, kami berkomitmen untuk terus menyelenggarakan Haul ini. Ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap perjuangan Raja Kubu, tetapi juga sebagai upaya memperkuat identitas budaya kita,” ujarnya.
Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menilai Haul sebagai wujud kecintaan terhadap sejarah sekaligus perekat persatuan.
“Haul ini adalah pengingat akan akar sejarah dan penguat nasionalisme berbasis budaya lokal,” tegasnya.
Senada, Sekda Provinsi Kalbar, Harisson, menyebut Haul Raja Kubu sebagai agenda budaya strategis yang mampu mengangkat potensi pariwisata Kalimantan Barat.
“Kegiatan ini tak hanya penting dari sisi spiritual, tetapi juga menjadi ruang refleksi nilai-nilai perjuangan tokoh sejarah yang patut diteladani,” katanya.
Sementara itu, Irvani dari Kementerian UMKM menekankan pentingnya menggali semangat Raja Kubu dalam membangun ekonomi.
“Kita harus meneladani visi besar Raja Kubu yang sudah mengenalkan perdagangan dan pertanian sebagai basis ekonomi rakyat. Kini saatnya UMKM kita naik kelas,” serunya di hadapan para undangan.
Apresiasi juga datang dari Kapolres Kubu Raya AKBP Kadek Ary Mahardika, yang menyebut Haul ini sebagai momentum memperkuat silaturahmi dan harmoni sosial.
“Kami mendukung penuh pelestarian tradisi seperti ini. Haul bukan sekadar ritual, tapi juga alat perekat masyarakat, memperkuat nilai toleransi dan keutuhan sosial,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pagi hari meliputi doa bersama, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, ziarah ke makam raja, serta pertunjukan budaya Melayu yang kental dengan nuansa kebersamaan dan kekhidmatan.
Peringatan Haul Raja Kubu menjadi simbol pengingat akan pentingnya menghormati sejarah, menyatukan masyarakat dalam nilai budaya, serta mendorong semangat baru dalam membangun masa depan. Generasi muda diharapkan semakin mencintai warisan leluhur sebagai bagian dari jati diri bangsa Indonesia. (*)