HARIAN KALBAR (SEKADAU) – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah warga di Entomas, Dusun Kapuas, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, pada Kamis 7 Agustus 2025 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Rumah milik Anita (36), seorang ibu rumah tangga, hangus dilalap api saat dalam keadaan kosong tanpa penghuni.
Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Burhan Nuddin, mengungkapkan bahwa rumah tersebut sudah tidak ditempati selama sekitar lima hari karena anak korban sedang menginap di rumah keluarga. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Saii (70), yang terbangun akibat padamnya listrik dan suara anjing yang menggonggong tidak seperti biasa. Saat keluar rumah, saksi melihat api sudah membesar di bagian depan rumah korban dan langsung menghubungi pemadam kebakaran.
Petugas Damkar Kabupaten Sekadau yang datang bersama warga berhasil memadamkan api setelah berjibaku selama kurang lebih satu jam. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp60 juta. Api menghanguskan sebagian besar bangunan rumah dan isinya.
Pihak kepolisian bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Sekadau telah melakukan olah tempat kejadian perkara, memasang garis polisi, serta berkoordinasi dengan petugas Damkar dan PLN. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting arus listrik.
AKP Burhan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya kebakaran, khususnya yang disebabkan oleh instalasi listrik yang sudah tidak layak pakai. Ia mengingatkan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan listrik, tidak menumpuk sambungan kabel, serta mencabut alat elektronik yang tidak digunakan.
“Kami minta masyarakat lebih berhati-hati dan tidak meninggalkan rumah dalam keadaan rawan. Periksa kabel, matikan peralatan listrik saat rumah kosong, dan pastikan semuanya aman,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan lingkungan. Warga diimbau untuk segera melapor jika mengetahui ada situasi darurat atau aktivitas mencurigakan di sekitar tempat tinggal.
Kebakaran ini menjadi pengingat bahwa potensi bahaya bisa terjadi kapan saja, terutama jika lengah terhadap aspek keselamatan di rumah sendiri. (*)