Gerakan Seribu Surat Anak Indonesia, Advokasi Perlindungan Generasi Sehat dari Bahaya Rokok

Kegiatan gerakan seribu surat anak Indonesia kepada Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, di SMK Amaliyah Sekadau. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sebagai bentuk advokasi untuk melindungi generasi muda Indonesia dari bahaya zat adiktif, Gerakan LENTERA SEHATI (Lestarikan Generasi Sehat Indonesia) meluncurkan Gerakan Seribu Surat Anak Indonesia. Kegiatan ini digelar pada Selasa, 25 Februari 2025, di SMK Amaliyah Sekadau, Kalimantan Barat, dengan tujuan mengirimkan surat kepada Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.

Gerakan ini diinisiasi oleh Raya Indonesia (Rumah Kajian dan Advokasi Kerakyatan Indonesia) dan dilaksanakan di lima kabupaten/kota di Indonesia, yaitu Sekadau (Kalimantan Barat), Serang (Banten), Deli Serdang (Sumatra Utara), Maros (Sulawesi Selatan), dan Surabaya (Jawa Timur).

Bacaan Lainnya

Surat-surat yang ditulis oleh anak-anak usia 14-18 tahun ini mengungkapkan dukungan terhadap pelarangan iklan dan promosi rokok di televisi, radio, dan internet, sebagai bentuk perjuangan untuk melindungi generasi muda dari bahaya rokok.

Arip Maulana, perwakilan dari tim LENTERA SEHATI, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di beberapa titik di Sekadau sebagai bagian dari upaya memberikan perlindungan kepada generasi muda dari ancaman zat adiktif.

“Kegiatan ini merupakan langkah untuk melindungi generasi muda dari bahaya rokok dan memberikan kesadaran bahwa industri rokok sengaja menargetkan generasi muda sebagai calon perokok baru,” jelas Arip.

Arip berharap bahwa Gerakan Seribu Surat ini dapat menjadi dasar kebijakan dalam membatasi iklan rokok di berbagai media. Ia juga berharap anak-anak muda yang terlibat dapat lebih sadar akan bahaya rokok terhadap kesehatan mereka.

Lukman Nudin, Wakil Kepala Kesiswaan SMK Amaliyah, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. “Kami mendukung penuh dan mengapresiasi Gerakan LENTERA SEHATI, karena kegiatan ini memberikan informasi dan wawasan penting mengenai bahaya rokok bagi siswa kami,” ungkap Lukman. “Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak sekolah dan melahirkan kebijakan yang mendukung kebaikan generasi bangsa,” ujarnya.

Lukman juga berharap kegiatan serupa dapat diadakan di sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah bahaya rokok di kalangan pelajar.

Suci Nurhaliza, salah satu peserta kegiatan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Ini sangat berguna bagi saya dan teman-teman untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya rokok, terutama bagi teman-teman yang sudah merasakannya,” kata Suci. “Saya berharap kami semua dapat terhindar dari rokok dan menyadari dampak buruk yang ditimbulkan.”

Dengan Gerakan Seribu Surat ini, diharapkan generasi muda Indonesia semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan jauh dari bahaya rokok. (AL)