Sanggau Tegaskan Komitmen Turunkan Stunting, 75 Ribu Keluarga Masuk Kategori Berisiko

Kabupaten Sanggau Gelar Rakor TP3S 1, Teguhkan Komitmen Tekan Stunting Lewat Aksi Konvergensi. Foto ist.

HARIAN KALBAR (SANGGAU) — Pemerintah Kabupaten Sanggau kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Tingkat Kabupaten Tahun 2025 yang digelar di Aula Kantor Bupati Sanggau, Rabu 23 Juli 2025. Rakor ini diikuti oleh 115 peserta dan dihadiri oleh Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Wakil Bupati Susana Herpena, Ketua DPRD, jajaran Forkopimda, serta Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Kalbar, Nuryamin.

Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan dan Komitmen Bersama TP3S Kabupaten Sanggau yang disaksikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, sebagai bentuk penguatan kolaborasi lintas sektor.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati Yohanes Ontot menegaskan bahwa Kabupaten Sanggau telah menunjukkan progres penurunan prevalensi stunting secara signifikan, dari 29,68 peraen di tahun 2019 menjadi 21,30 persen di tahun 2024 berdasarkan data e-PPGBM. Meski demikian, angka ini masih berada di atas target nasional sebesar 14,49 persen pada 2029.

“TP3S Sanggau jangan pernah lengah. Intervensi penurunan stunting harus dilakukan secara masif, terukur, dan berkelanjutan hingga ke tingkat keluarga,” tegas Yohanes.

Ia juga menekankan pentingnya pemetaan layanan di setiap kecamatan, serta perlunya SDM operator di tingkat kecamatan untuk memastikan keakuratan input data pada platform Aksi Bangda Kemendagri.

Wakil Bupati Susana Herpena, yang juga menjabat sebagai Ketua TP3S 1 Kabupaten Sanggau, menyampaikan bahwa Sanggau menjadi kabupaten pertama di Kalbar yang menggelar Rakor TP3S tahun ini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat sinergi lintas sektor demi mengejar target nasional prevalensi stunting 5 persen pada 2045.

“Tren penurunan di Sanggau sudah positif, saat ini berada di angka 21,48 persen. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama,” katanya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Kalbar, Nuryamin, memaparkan bahwa dari total 118.351 keluarga di Sanggau, sebanyak 75.615 tergolong sebagai keluarga berisiko stunting. Ia menyoroti perlunya peningkatan dalam program Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING), yang masih jauh dari target 543 keluarga yang dibina.

“Untuk skala Kalbar, total keluarga berisiko stunting mencapai 850.217 dari 1.338.085 keluarga. Capaian Sanggau masih perlu ditingkatkan agar bisa berkontribusi terhadap target provinsi sebesar 10.987 keluarga dalam program GENTING,” jelas Nuryamin.

Melalui forum ini, Pemkab Sanggau menegaskan strategi percepatan pencapaian target nasional, dengan mengedepankan perencanaan yang terarah, intervensi terpadu, dan evaluasi kinerja yang konsisten dan kolaboratif. (*)