Warga Lansia di Kubu Raya Ditemukan Meninggal Dunia di Hutan Setelah Dua Hari Pencarian

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi jenazah seorang lansian yang ditemukan setelah dua hari menghilang. Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Seorang warga lanjut usia asal Desa Sungai Enau, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan setelah sempat dilaporkan hilang sejak dua hari sebelumnya. Korban bernama Satrawi (80), terakhir terlihat pada Kamis pagi 18 September 2025 saat berangkat ke kebun yang terletak di sekitar kawasan hutan desa.

Kepala Kantor SAR Pontianak, I Made Junetra, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kehilangan pada Sabtu pagi 20 September 2025. Begitu laporan diterima, tim SAR gabungan langsung diterjunkan ke lokasi.

Bacaan Lainnya

“Ketika kami menerima laporan tersebut, satu tim rescue segera diberangkatkan. Lokasi pencarian cukup jauh, sekitar 41 kilometer dari pos kami, dan butuh waktu lebih dari satu jam untuk mencapai titik tersebut,” jelasnya, Minggu 21 September 2025.

Tim SAR gabungan yang diterjunkan sudah dilengkapi dengan peralatan lengkap, mulai dari alat evakuasi, medis, hingga perangkat navigasi dan komunikasi. Proses pencarian berlangsung selama empat jam, dengan metode Explorer Search and Rescue (ESAR) yang mencakup area seluas 0,5 kilometer persegi.

Upaya tersebut membuahkan hasil. Satrawi ditemukan sekitar 500 meter dari rumahnya, ke arah timur, namun dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Setelah dievakuasi, jasad korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka,” ujar Junetra.

Dugaan sementara, korban tersesat atau mengalami kondisi medis tertentu di tengah hutan yang cukup lebat. Meski demikian, pihak keluarga menerima kejadian ini dengan lapang dada.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa aktivitas di alam terbuka, terutama bagi lansia, memerlukan perhatian dan pengawasan lebih agar tidak berujung pada tragedi. Upaya cepat dari tim SAR juga menunjukkan pentingnya pelaporan dini dan koordinasi antarwarga dalam situasi darurat. (*)