Polres Kubu Raya Gencarkan Patroli Berantas Premanisme

Tegas tapi Humanis, Ini Cara Polisi Kubu Raya Tangkal Premanisme yang Ganggu Ekonomi Masyarakat. Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Polres Kubu Raya melalui Tim Patroli Presisi Spartan tak kenal lelah menyisir titik-titik rawan aksi premanisme di wilayah Kalimantan Barat. Operasi ini menyasar berbagai bentuk kejahatan jalanan, termasuk yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) dan debt collector, demi menciptakan iklim ekonomi yang aman dan kondusif.

Patroli dilakukan intensif, bahkan saat hari libur nasional, sebagai bagian dari Operasi Pekat Kapuas II 2025. Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, menyampaikan bahwa patroli ini merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Bacaan Lainnya

“Tim kami bergerak menyisir jalur protokol, kawasan ekonomi, perbankan, pasar, hingga terminal. Tidak ada ruang bagi aksi premanisme yang bisa meresahkan dan merugikan masyarakat,” ujar Ade, Rabu 21 Mei 2025.

Ade menegaskan bahwa praktik premanisme sangat mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.

“Preman berkedok ormas atau debt collector kerap memalak dan menciptakan ketakutan. Hal ini membuat warga enggan beraktivitas atau berinvestasi. Polisi hadir untuk menjamin rasa aman bagi semua,” tambahnya.

Selain patroli, Polres Kubu Raya juga membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat. Laporan warga menjadi bahan penting dalam menentukan langkah aparat.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan warga sangat penting. Laporkan setiap tindakan mencurigakan ke 110 atau kantor polisi terdekat. Identitas pelapor pasti kami lindungi,” tegasnya.

Operasi ini juga melibatkan sinergi lintas sektor, seperti TNI, Satpol PP, dan tokoh masyarakat setempat. Langkah ini diyakini mampu memperkuat efektivitas pengamanan wilayah.

Ketua Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kubu Raya, Edi Suhairul, turut mengapresiasi langkah Polres Kubu Raya. Ia menyebut patroli rutin membawa dampak positif yang langsung dirasakan masyarakat.

“Sekarang pasar lebih aman. Tidak ada lagi yang berkeliaran meminta uang keamanan. Kalau ada yang coba-coba, warga sudah tahu harus lapor ke polisi,” tutup Edi. (*)