HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Menyambut datangnya musim penghujan yang berpotensi meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di Kalimantan Barat, Polres Kubu Raya menggelar Apel Kesiapan Bencana Tanggap Darurat Hidrometeorologi, Rabu 5 November 2025 pukul 08.00 WIB, di halaman apel Polres Kubu Raya. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Kubu Raya Kompol Hilman Malaini dan diikuti oleh unsur Forkopimda, instansi pemerintah, serta berbagai lembaga terkait.
Apel tersebut dihadiri oleh Asisten I Setda Kabupaten Kubu Raya H. Mustafa, S.H., M.H. mewakili Bupati Kubu Raya; Pasilog Kodim 1207/Pontianak Mayor Cba Jumri; Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Pontianak Adliandi Salman, S.E.; Kepala Bidang Pemadaman, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana BPBD Kubu Raya Sulistiono, S.H.; serta sejumlah pejabat TNI-Polri, camat, dan perwakilan organisasi pemadam kebakaran swasta.
Dalam kesempatan itu, Kompol Hilman membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. yang menegaskan bahwa apel kesiapan merupakan langkah strategis untuk memastikan seluruh personel dan peralatan siap menghadapi potensi bencana. “Apel ini menjadi momentum untuk memastikan seluruh elemen siap dan sigap menghadapi ancaman bencana. Diharapkan seluruh personel dan stakeholder dapat bersinergi dengan cepat, tepat, dan tanggap dalam menjamin keselamatan masyarakat,” ujar Kompol Hilman saat membacakan amanat Kapolri.
Wakapolres menekankan pentingnya sinergitas lintas instansi sebagai kunci keberhasilan mitigasi dan penanggulangan bencana. Kolaborasi antara TNI, Polri, BNPB, Basarnas, BMKG, dan pemerintah daerah diharapkan mampu mempercepat respons terhadap situasi darurat di lapangan.
Kapolri dalam amanatnya juga mengingatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi di dunia. Berdasarkan World Risk Index 2025, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara paling rawan bencana. “Dampak bencana tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi, tetapi juga meninggalkan trauma dan gangguan sosial. Karena itu, langkah pencegahan dan penanganan harus dilakukan secara strategis, komprehensif, dan berkesinambungan,” tegasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya diperkirakan terjadi antara November 2025 hingga Januari 2026. Kondisi ini meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Apel kesiapan ini melibatkan kekuatan gabungan dari berbagai unsur, di antaranya satu SST Pama Polres Kubu Raya, satu SST Kodim 1207/Pontianak, satu SST gabungan Polres dan Polsek jajaran, satu SST Satpol PP Kubu Raya, satu SST Kantor SAR Pontianak, satu SST BPBD Kabupaten Kubu Raya, satu SST gabungan Damkar Swasta se-Kubu Raya, serta satu SST gabungan Manggala Agni Daops Kalimantan VIII Pontianak dan Basarnas Pontianak. Kehadiran seluruh unsur ini menjadi bukti nyata kesiapan bersama dalam menjaga keselamatan masyarakat.
Dalam amanat yang dibacakannya, Kompol Hilman juga menyampaikan pesan Presiden RI Prabowo Subianto yang disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna, 20 Oktober 2025 lalu. “Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya, termasuk bahaya ancaman badai dan bencana,” tegas Presiden dalam pesan yang dikutip Kompol Hilman.
Menutup kegiatan, Wakapolres mengajak seluruh peserta apel untuk menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan keikhlasan. “Kesiapan ini bukan sekadar formalitas, tetapi wujud komitmen kita dalam melindungi masyarakat. Laksanakan dengan semangat, tanggung jawab, dan jadikan setiap langkah pengabdian sebagai ladang ibadah,” ujarnya.
Apel kesiapan bencana yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini menjadi wujud nyata kesiapsiagaan aparat keamanan dan instansi terkait menjelang puncak musim hujan. Polres Kubu Raya menegaskan komitmennya untuk memperkuat koordinasi, mempercepat respons lapangan, dan memastikan setiap potensi bencana dapat diantisipasi dengan cepat dan tepat demi keselamatan warga Kubu Raya. (*)


