HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Seorang pria berinisial RY (22), warga Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, yang diketahui bekerja sebagai karyawan PT Wana Subur Lestari (WSL), ditemukan meninggal dunia diduga akibat tenggelam di kanal Blok A Kompartemen A.45, areal perusahaan di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Jumat 30 Mei 2025 sore.
Kapolsek Kubu, IPDA Rosid, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, menyampaikan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, korban bersama tiga rekannya baru saja menyelesaikan kegiatan penanaman di lokasi, dan berencana memancing di sekitar kanal.
“Tiga rekan korban lebih dulu berenang menyeberangi kanal dari Kompartemen A.45 ke A.44 menuju lokasi camp. Sementara korban masih berada di tepi kanal. Tiba-tiba ia berteriak meminta tolong,” jelas Aiptu Ade.
Mendengar teriakan tersebut, salah satu rekan korban yang sudah berada di seberang kanal langsung berenang kembali untuk menolong. Korban sempat berhasil diraih, namun genggamannya terlepas dan ia tenggelam di perairan kanal yang dalam.
Upaya pencarian dilakukan segera oleh rekan-rekan korban dibantu karyawan lainnya. Sekitar pukul 15.20 WIB, tubuh korban berhasil ditemukan tak jauh dari titik awal tenggelam. Korban kemudian dievakuasi ke mess Blok A dan segera diberi pertolongan medis oleh tim kesehatan perusahaan.
“Tim medis PT WSL langsung melakukan tindakan penyelamatan, namun korban tidak menunjukkan respons dan dinyatakan meninggal dunia di tempat,” tambah Ade.
Hasil pemeriksaan awal oleh Unit Reskrim Polsek Kubu menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kepolisian juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi guna memastikan kronologi kejadian dan menyingkirkan kemungkinan unsur pidana.
“Kami tetap melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa peristiwa ini murni kecelakaan. Jenazah akan dibawa ke Puskesmas Kubu untuk pemeriksaan medis lebih lanjut,” tegasnya.
Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan kerja di kawasan perkebunan dan menjadi pengingat pentingnya pengawasan keselamatan kerja di area dengan potensi bahaya tinggi, seperti kanal dan area perairan dalam. (*)