HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — Kebakaran besar melanda kawasan permukiman padat penduduk di Beting, Tanjug Raya (Tanray), pada Jumat siang 16 Mei 2025, menyebabkan kepanikan warga dan memaksa evakuasi darurat. Api diketahui dengan cepat menjalar dari satu rumah ke rumah lainnya di lingkungan yang saling berdempetan.
Video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan kobaran api disertai asap hitam pekat membumbung tinggi ke langit, sementara warga berlarian menyelamatkan diri dan barang-barang berharga. Beberapa di antaranya tampak berusaha memadamkan api dengan ember dan selang air seadanya, sebelum tim pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, namun sejumlah rumah dilaporkan hangus terbakar. Dugaan sementara menyebutkan korsleting listrik menjadi pemicu awal munculnya api dari salah satu rumah warga.
“Kami berharap bantuan segera datang karena banyak warga kehilangan tempat tinggal,” ujar salah satu warga yang menjadi korban kebakaran.
Tim gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, dan aparat setempat telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, penyelidikan penyebab kebakaran, serta menyalurkan bantuan awal kepada warga terdampak. Para korban saat ini telah dievakuasi ke lokasi aman, termasuk ke posko darurat yang didirikan oleh pemerintah kota.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pontianak menyatakan bahwa upaya pemadaman sempat terkendala akses jalan sempit dan padatnya permukiman, namun puluhan personel dan unit mobil pemadam dikerahkan untuk mengendalikan api agar tidak meluas lebih jauh.
Kebakaran ini menjadi peringatan serius atas masih rentannya kawasan padat penduduk terhadap musibah serupa, terutama di wilayah pesisir seperti Tanray yang kerap dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur dan akses pemadam kebakaran.
Pemerintah Kota Pontianak mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya yang disebabkan oleh instalasi listrik yang tidak layak. Sementara itu, proses pendataan kerugian dan penyelidikan penyebab pasti kebakaran masih berlangsung. (*)