Cuaca Buruk Hantam Kalbar: Dua Motor Air dan Satu Speedboat Tenggelam, 4 Orang Masih Hilang

Dengan kondisi gelap dan cuaca kurang bersahabat , Tim SAR gabungan menyisir perairan laut mencari korban yang masih belum di temukan. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — Dua insiden kecelakaan laut terjadi nyaris bersamaan di wilayah perairan Kalimantan Barat. Sebuah speedboat tenggelam di perairan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya, dan dua motor air karam di Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah. Kedua peristiwa nahas ini diduga kuat akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, I Made Junetra, membenarkan bahwa cuaca buruk menjadi penyebab utama kedua insiden ini.

Bacaan Lainnya

“Saat kejadian, cuaca di lokasi sangat tidak bersahabat. Ombak tinggi dan angin kencang membuat kondisi pelayaran menjadi berbahaya,” jelasnya.

Menurut Junetra, total korban dalam dua kejadian ini mencapai 22 orang. Dari jumlah tersebut, 18 orang berhasil diselamatkan, sementara empat lainnya masih dalam pencarian.

Speedboat tersebut diketahui sedang dalam perjalanan dari kapal pengangkut penumpang menuju Pelabuhan Rasau Jaya saat dihantam gelombang besar sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis 17 April 2025.

“Speedboat sempat mengangkut penumpang sekitar pukul 14.30 WIB. Namun setengah jam kemudian, gelombang besar dan angin kencang menghantam, menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam,” ungkap Junetra di Pontianak, Jumat 18 April 2025.

Sebanyak 12 orang berhasil menyelamatkan diri dengan naik ke atas jermal (rumah jaga nelayan), sementara tiga lainnya masih dinyatakan hilang.

Sementara itu, dua kapal motor yang mengangkut oli dan membawa tujuh orang penumpang berlayar dari Muara Kakap menuju Muara Jungkat. Nahas, kapal dihantam cuaca ekstrem saat tiba di muara dan akhirnya tenggelam.

“Dari tujuh penumpang, enam berhasil diselamatkan. Satu orang lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya lagi.

Tim SAR gabungan dari berbagai instansi telah diterjunkan ke lokasi kejadian sejak malam hari setelah insiden terjadi. Hingga hari ini, upaya pencarian memasuki hari kedua.

“Kami terus berusaha semaksimal mungkin. Harapan kami seluruh korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” pungkas Junetra. (*)