Program CSR AFT Supadio Jadikan Kampung Patra Berdikari Harapan Baru bagi Kelompok Disabilitas Desa Limbung

Kampung Patra Berdikari, Desa Limbung melakukan pamen tomat hasil pengelolaan pertanian lahan gambut. Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Program Corporate Social Responsibility (CSR) AFT Supadio yang diberi nama Kampung Patra Berdikari menjadi harapan baru bagi kelompok penyandang disabilitas di Desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Hingga kini, program ini terus menunjukkan dampak positif bagi masyarakat yang ada di sekiling desa tersebut.

Dengan fokus pada ketahanan pangan, program ini telah memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam Yayasan Ibu Bahagia.

Bacaan Lainnya

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Edi Mangun, pada Kamis 6 Maret 2025 menjelaskan, program ini dimulai sejak tahun 2023. Program Kampung Patra Berdikari menghadirkan inovasi ketahanan pangan berbasis pertanian organik.

“Program ini secara khusus menyasar penyandang disabilitas tuna grahita dan tuli berusia 20-25 tahun yang tergabung dalam Yayasan Ibu Bahagia. Sebanyak 11 anggota kelompok ini mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bertani dan beternak dengan pendampingan intensif. Produk yang dihasilkan mencakup berbagai komoditas pangan seperti tomat, singkong, serta peternakan lele dan kambing. Upaya ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi mereka,” ucapnya.

Ia menambahkan, Desa Limbung dipilih sebagai lokasi program ini, bukan tanpa alasan. Dari hasil pemetaan, wilayah ini memiliki potensi lahan pertanian gambut yang luas, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

“Pengolahan lahan gambut memang membutuhkan teknik khusus agar bisa menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi. Melalui program ini, lahan-lahan yang sebelumnya kurang produktif kini telah diolah dengan metode yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan peternakan,” kata Edi.

Edi juga menyampaikan, program ini diberikan kepada penyandang disabilitas. Dalam kehiduapnnya mereka sering kali menghadapi keterbatasan dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah. Kampung Patra Berdikari hadir sebagai solusi dengan memberikan mereka kesempatan untuk berdaya dan mandiri. “Program ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan pertanian, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam menjalani kehidupan,” tambahnya.

CSR AFT Supadio menunjukkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berbicara soal produksi, tetapi juga tentang keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya Kampung Patra Berdikari, Desa Limbung kini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang berarti.

Dengan semakin berkembangnya program ini, harapannya akan semakin banyak masyarakat, terutama kelompok rentan, yang bisa merasakan manfaatnya. Kampung Patra Berdikari bukan sekadar program pertanian, tetapi simbol kemandirian dan harapan bagi mereka yang selama ini dipandang sebelah mata.

Sebagai subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat secara optimal. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui https://pertaminapatraniaga.com atau Pertamina Call Center (PCC) 135. (*)