Pemkab Kubu Raya Dorong Peran Pendidikan dalam Penanggulangan Stunting

Rapat Konvergensi Sensitif Stunting Tematik Pendidikan di Kubu Raya. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Rapat Konvergensi Sensitif Stunting Tematik Pendidikan yang berlangsung di Hotel Dangau, Rabu 25 Juni 2025. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kubu Raya, Sujiwo dan dihadiri jajaran pejabat daerah, para pemangku kepentingan, serta Bunda PAUD dari berbagai wilayah di Kubu Raya.

Dalam sambutannya, Bupati Sujiwo menekankan bahwa penanganan stunting bukan hanya menjadi tugas sektor kesehatan, tetapi juga harus melibatkan sektor pendidikan dan keluarga. Ia menyerukan sinergi antarlembaga untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui pendekatan yang holistik dan integratif. “Stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus membangun sinergi antara sektor pendidikan, kesehatan, dan keluarga, agar anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dengan mengangkat tema “Penguatan Peran Bunda PAUD dalam Program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif dan Program 13 Tahun Wajib Belajar”, rapat ini menegaskan pentingnya peran pendidikan anak usia dini dalam mencegah stunting secara berkelanjutan. Pemerintah daerah, lanjut Sujiwo, berkomitmen untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menyusun strategi konvergensi yang tepat sasaran, khususnya melalui integrasi antara layanan pendidikan, gizi, kesehatan, dan pengasuhan berbasis keluarga.

Sujiwo juga mengingatkan pentingnya kesinambungan kepemimpinan dalam mengatasi stunting, yang menurutnya tidak bisa dilepaskan dari kebijakan dan data masa lalu. Ia menyinggung bahwa data stunting tahun 2024 menunjukkan angka 30,2 persen, naik dari 24,5 persen pada tahun sebelumnya. “Saat itu saya belum menjadi bupati, tapi sekarang saya bupatinya. Maka saya yang harus menyelesaikan ini,” tegasnya.

Ia pun menyoroti anomali dalam data sosial ekonomi yang dinilainya menghambat efektivitas kebijakan, termasuk penonaktifan 21.600 peserta PBI yang banyak di antaranya justru berasal dari keluarga miskin. Sujiwo menyatakan bahwa validasi data menjadi kunci agar kebijakan tidak salah sasaran.

Bupati Sujiwo menambahkan bahwa ancaman stunting tak hanya soal gagal tumbuh secara fisik, tetapi juga menyangkut kualitas kecerdasan generasi masa depan. “Kalau hanya gagal tumbuh dari sisi fisik, oke lah. Tapi kalau berdampak ke IQ dan kesehatan, ini bahaya. Jepang itu pendek-pendek tapi cerdas. Tapi stunting kalau berdampak ke otak, 2045 kita tidak akan punya generasi emas,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program penanganan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk TNI, Polri, swasta, dan masyarakat. “Tanggung jawab utama memang di pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan. Tapi nggak bisa hanya mereka. Semua elemen harus terlibat — terutama ibu hamil. Jangan sampai ibu sendiri tidak peduli pada janinnya,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Syarif Firdaus, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut baik imbauan Bupati Sujiwo agar para kepala dinas aktif memanfaatkan media sebagai sarana penyebarluasan informasi dan penyerapan aspirasi. Ia menilai, media memiliki peran penting dalam membangun komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat.

“Kami dari Dinas Pendidikan Kubu Raya tentu sangat mendukung arahan Pak Bupati. Media adalah sarana penting untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama terkait program-program pendidikan,” kata Firdaus.

Arahan tersebut juga menekankan pentingnya menjaga reputasi instansi di ruang publik melalui etika bermedia yang baik. Dengan penyampaian informasi yang positif dan transparan, kepercayaan publik terhadap pemerintah dapat dibangun dengan lebih kuat.

Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting dalam menyatukan komitmen lintas sektor, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan desa. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya Hj. Atzebiyaturrahmi Sujiwo, perwakilan Dinas Kesehatan, Bappeda, TP-PKK, serta para pendidik PAUD dan kepala satuan pendidikan dari seluruh kecamatan.

Seluruh elemen bersepakat bahwa langkah bersama sejak dini adalah kunci dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan. (*)