HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Kabupaten Kubu Raya menjadi salah satu titik pelaksanaan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025, yang dipimpin langsung secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis 5 Juni 2025.
Di Kubu Raya, kegiatan panen berlangsung di lahan Kelompok Tani Wandi Susanto, Dusun Bunga, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya. Panen ini dipimpin oleh Karumkit Bhayangkara Anton Soedjarwo, Kombes Pol drg. Josep Ginting, M.Si., selaku Wakil Pamatwil Ketahanan Pangan Polres Kubu Raya, serta dihadiri Bupati Kubu Raya Sujiwo, Wakapolres Kompol Hilman Malini, dan jajaran Forkopimda.

Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyampaikan rasa bangga atas peran aktif Kalimantan Barat, termasuk Kubu Raya, dalam panen raya yang dipantau langsung oleh Presiden RI.
“Kami sangat mengapresiasi sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.
Sujiwo juga berharap Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya terus menjaga semangat kolaboratif, khususnya bersama Polri, guna memperkuat ketahanan pangan lokal dan nasional. Ia optimistis Kubu Raya bisa kembali menorehkan prestasi sebagai salah satu penyumbang produksi padi terbesar di Kalbar.
“Kami siap bersinergi dengan Polres Kubu Raya demi mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Presiden Prabowo, dalam arahannya melalui Zoom Meeting yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB, menekankan bahwa swasembada pangan adalah fondasi kedaulatan nasional.
“Saya yakin, pada 2026, Indonesia tidak perlu lagi impor jagung. Kita harus jadi negara swasembada dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Presiden.
Ia juga mengumumkan rencana pembentukan 80.000 koperasi desa, yang akan memperkuat ekosistem distribusi pangan dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Dalam laporannya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Polri menargetkan penanaman jagung seluas 1 juta hektare sepanjang 2025, dengan potensi panen mencapai 4 hingga 10 juta ton.
Khusus untuk Kuartal II, panen akan dilaksanakan di atas lahan seluas 344.524 hektare, dengan estimasi hasil mencapai 1,78 hingga 2,54 juta ton.
“Di Kalimantan Barat, panen berlangsung di lahan 2.054,3 hektare, dengan estimasi hasil antara 10.102 sampai 20.136 ton. Jagung ini akan diserap oleh Perum Bulog dengan harga pembelian Rp5.500 per kilogram,” ujar Kapolri.
Polri juga berkomitmen terus memfasilitasi akses permodalan, penyediaan lahan, sarana produksi, hingga pendampingan teknis kepada petani, dari tahap penanaman hingga pasca-panen.
Selain panen, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peresmian pembangunan gudang pengering jagung oleh 18 Polda di seluruh Indonesia, termasuk Polda Sumut, Jatim, NTB, Sulsel, dan Papua. Presiden Prabowo juga secara simbolis melepas ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia sebagai bukti peningkatan kapasitas produksi nasional.
Meski hasil panen kali ini belum maksimal karena kendala teknis, Bupati Kubu Raya tetap menyampaikan optimisme terhadap peningkatan produktivitas pertanian ke depan.
“Kami yakin produktivitas jagung di Kubu Raya bisa ditingkatkan. Momentum ini menjadi awal yang baik untuk menata masa depan pertanian kita,” pungkas Sujiwo. (Sy)