HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Sebuah insiden serius terjadi di wilayah perairan Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Minggu malam 15 Juni 2025, ketika sebuah ponton menabrak fasilitas intake milik PDAM Tirta Raya. Akibat kejadian ini, pasokan air bersih ke sejumlah wilayah pelanggan terganggu, memicu kekhawatiran di tengah masyarakat.
Direktur Utama PDAM Tirta Raya, Harmawan, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya langsung menurunkan tim teknis ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat.
“Intake yang rusak adalah komponen vital dalam penyaluran air baku. Kami langsung tangani agar suplai air tetap berjalan, meskipun saat ini tekanan di beberapa titik masih terbatas,” ungkap Harmawan, Senin 16 Juni 2025.
Kerusakan terjadi pada struktur pelindung intake di Sungai Kapuas, yang merupakan sumber utama air baku PDAM Tirta Raya. Sebagai solusi sementara, PDAM membangun intake darurat berbasis ponton yang dimodifikasi, dan proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 4–5 hari kerja.
“Setelah selesai, intake darurat ini akan langsung difungsikan untuk melayani pelanggan seperti biasa,” jelas Harmawan.
Harmawan juga menegaskan bahwa jika ditemukan unsur kelalaian dari pihak pengelola ponton yang menabrak fasilitas, PDAM siap menempuh jalur hukum.
“Fasilitas air bersih ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Kami minta semua pihak, khususnya pengguna jalur sungai, untuk lebih berhati-hati dan ikut menjaga fasilitas umum,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah warga dari wilayah Sungai Raya Dalam, Rasau Jaya, hingga Ambawang Kuala mengaku mengalami gangguan aliran air sejak Minggu malam. Beberapa titik dilaporkan sudah mulai menerima aliran kembali, meski belum stabil.
“Air sempat mati total tadi malam, baru pagi ini nyala lagi, tapi kecil,” ujar Joni, warga Sungai Raya Dalam.
PDAM Tirta Raya mengimbau pelanggan untuk menggunakan air secara bijak selama masa perbaikan berlangsung, dan menjanjikan informasi berkala terkait perkembangan penanganan. (*)