HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi pada 1 April 2025, salah satu pintu air di Desa Punggur Kapuas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengalami kerusakan parah. Merespot cepat hal ini, meskipun tengah dalam suasana libur Lebaran, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, langsung mengunjungi lokasi tanggul yang jebol tersebut.
Bupati Sujiwo turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi dan memastikan situasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kejadian ini sempat menjadi polemik di masyarakat, karena pintu air tersebut merupakan akses vital bagi aktivitas sehari-hari warga setempat.

“Ini bukan saatnya untuk membahas siapa yang bertanggung jawab. Saya harus memastikan kondisi ini segera ditangani dan akan mengambil alih sementara waktu sampai komunikasi dengan pihak terkait berjalan lancar,” ungkap Sujiwo pada Senin, 7 April 2025.
Sebelumnya, Sujiwo menjelaskan bahwa masalah ini sebenarnya berada dalam kewenangan Balai Wilayah Sungai, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Namun, menurutnya, ini bukanlah waktu yang tepat untuk memperdebatkan soal kewenangan. Yang terpenting adalah mencari solusi cepat bagi masyarakat.
“Meski kewenangannya berada di pemerintah provinsi dan Balai Wilayah Sungai, kita tidak perlu berdebat soal itu. Yang lebih penting sekarang adalah aksi nyata untuk masyarakat,” tambahnya.
Bupati Sujiwo juga menyampaikan bahwa ia akan mengambil langkah-langkah strategis, termasuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, untuk segera mencari solusi. Mengingat anggaran yang tersedia masih terbatas, Sujiwo pun menyatakan siap menggunakan dana pribadinya untuk penanganan sementara.
“Saya akan menggunakan dana pribadi saya untuk sementara, karena jika menggunakan anggaran negara, prosesnya memerlukan regulasi yang cukup lama,” tegasnya.
Terkait berita yang sempat viral yang menyebutkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tidak responsif, Bupati Sujiwo mengklarifikasi hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun sempat ada pernyataan yang meragukan tindakannya, ini bukanlah gambaran yang benar.
“Saya memahami bahwa ini menjadi bagian dari risiko saya sebagai kepala daerah. Namun, apa yang saya lakukan saat ini hanya bersifat sementara. Ke depannya, kami harus bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini. Tanggul pintu air ini sangat vital bagi warga setempat,” jelasnya.
Di sisi lain, Anwar, salah seorang warga Desa Punggur Kapuas, yang sempat meragukan perhatian Bupati, menyampaikan permintaan maafnya. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pernah mengalami kejadian serupa sekitar dua tahun lalu, namun saat melaporkan hal itu kepada pihak terkait, prosesnya tidak berjalan mulus.
“Saya mohon maaf kepada Bapak Bupati Sujiwo atas berita viral yang beredar. Mungkin karena pengalaman sebelumnya yang tidak memadai, saya dan masyarakat di sini merasa cemas dan akhirnya membuat berita seperti itu,” tutupnya.
Dengan langkah cepat yang diambil Bupati Sujiwo, diharapkan permasalahan pintu air yang jebol ini dapat segera diatasi demi kelancaran aktivitas warga Desa Punggur Kapuas. (Sy)