HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) — Bupati Kubu Raya, Sujiwo, mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di malam hari menyusul memburuknya kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut. Imbauan ini disampaikan sebagai langkah antisipatif terhadap dampak buruk kabut asap yang mulai menyelimuti beberapa kawasan.
“Dalam kondisi udara seperti sekarang, kami mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas luar ruangan, terutama pada malam hari. Selain itu, kami juga mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup sehat, seperti memakai masker dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Bupati Sujiwo pada Rabu, 11 Juni 2025.
Lebih lanjut, Sujiwo menegaskan agar masyarakat, khususnya yang tinggal di lahan gambut, tidak melakukan pembakaran hutan maupun lahan untuk keperluan apapun. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut berkontribusi besar terhadap munculnya kabut asap yang membahayakan kesehatan dan mengganggu berbagai sektor.
“Jangan membersihkan lahan dengan cara membakar, baik untuk pertanian maupun pekarangan rumah. Ini harus dihentikan demi keselamatan bersama,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, kata Sujiwo, saat ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan kelompok masyarakat peduli api, untuk menangani Karhutla dan meminimalkan dampaknya.
“Alhamdulillah, penanganan Karhutla sudah berjalan dengan sinergi yang baik. Bersama TNI, Polri, serta relawan, kami terus melakukan pemadaman dan pemantauan di titik-titik rawan,” ujarnya.
Sujiwo juga meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan yang merugikan banyak pihak.
“Kami mendukung langkah tegas terhadap pelaku pembakaran, karena dampaknya sangat luas—bukan hanya pada kesehatan masyarakat, tapi juga bisa mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Supadio,” pungkas Sujiwo. (Sy)