HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Usai dilantik secara resmi oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara pada Kamis 20 Februari 2025, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono langsung menuju ke Magelang untuk mengikuti retret yang digelar di Akademi Militer (Akmil) pada 21-28 Februari 2025. Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan kembali ke Pontianak untuk melanjutkan tugasnya di Pemerintahan Kota Pontianak.
Setibanya di Pontianak, Bahasan mengungkapkan bahwa ia akan segera memulai aktivitasnya selaku Wakil Wali Kota, seperti menghadiri berbagai agenda yang telah disusun, memimpin rapat, dan melaksanakan tugas lainnya. Meskipun telah dilantik, ia bersama Wali Kota Pontianak akan fokus menjalankan visi misi mereka setelah menyelesaikan retret, dan Bahasan juga akan bergabung di Magelang pada 26-28 Februari 2025.
“Kami akan mulai bekerja untuk merealisasikan visi misi 100 hari kerja kami setelah menjalani retret nanti supaya lebih fokus,” ujar Bahasan, Jumat 21 Februari 2025.
Bahasan menjelaskan, sesuai dengan visi misi yang mereka sampaikan selama kampanye, program 100 hari kerja yang mereka rancang menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan dengan tujuan memberikan dampak positif yang cepat dan terukur bagi masyarakat Kota Pontianak.
Program pertama yang akan dijalankan adalah penyediaan makanan bergizi gratis untuk anak sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil. “Ini merupakan investasi untuk masa depan generasi yang lebih sehat dan cerdas,” jelasnya.
Program kedua adalah mewujudkan Universal Health Coverage, yaitu memastikan seluruh warga Pontianak mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai, termasuk melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ketiga berfokus pada pengendalian inflasi untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kota Pontianak.
“Kami juga memiliki program penanganan genangan yang akan menjadi role model penanganan drainase kawasan. Program ini menjadi solusi untuk masalah banjir yang kerap meresahkan warga,” tambah Bahasan.
Tiga program lainnya yang juga menjadi fokus mereka adalah penambahan kuota insentif guru mengaji dan fardhu kifayah, peningkatan insentif operasional RT/RW, serta program penanggulangan penyakit TBC.
“Semua program ini telah kami rancang dengan matang dan akan segera diimplementasikan demi kesejahteraan warga Pontianak,” imbuhnya.
Bahasan menambahkan, meski target-target tersebut menjadi bagian dari program 100 hari kerja kepemimpinan mereka, tidak semua program akan selesai dalam waktu 100 hari karena pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
“Intinya, begitu kami dilantik dan selesai menjalani retret di Magelang, kami akan langsung bekerja untuk merealisasikan program-program yang menjadi target kami,” kata Bahasan.
Selain fokus pada 100 hari kerja, mereka juga akan menjalankan program tahunan yang harus diselesaikan, dengan 25 program visi misi yang telah dipersiapkan untuk dilaksanakan.
“Ada 25 program visi misi yang sudah dipersiapkan, dan kami akan terus fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,” tutup Bahasan. (*)