HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menekankan pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini untuk meningkatkan prestasi olahraga di tingkat nasional. Menurutnya, masa emas atlet berada pada usia 15–18 tahun, sehingga pelatihan yang konsisten sejak usia 6–8 tahun sangat menentukan.
“Karena itu pembinaan harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara konsisten,” ujar Edi, yang juga Ketua Akuatik Indonesia Kota Pontianak periode 2022–2025, saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Masa Bakti 2025–2029 di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu 29 November 2025.
Edi menambahkan Pemerintah Kota Pontianak mendukung pembinaan olahraga ini dengan menyediakan kolam renang milik pemerintah secara gratis untuk atlet sesuai jadwal yang tidak mengganggu masyarakat umum. Kota Pontianak saat ini memiliki dua kolam renang berstandar pertandingan, dan peningkatan fasilitas akan terus dilakukan.
Ketua KONI Kota Pontianak, Nanang Setiabudi, mengapresiasi prestasi Akuatik dan Perserikatan Selam Seluruh Indonesia (PERSERASI) Kota Pontianak. Ia menekankan persiapan menuju Pra-PON tahun depan agar atlet Pontianak dapat meraih lebih banyak medali dan lolos menuju PON 2028 di NTT dan NTB. “Jumlah nomor pertandingan di PON 2028 lebih sedikit, sehingga peluang bagi Kalimantan Barat untuk meningkatkan peringkat semakin besar,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Muscab, Yusnaldi, menambahkan kegiatan ini diadakan setelah berakhirnya masa berlaku SK Pengurus Akuatik Indonesia Kota Pontianak pada 19 Oktober 2025. Muscab juga menjadi wadah untuk merumuskan program kerja 2026, termasuk persiapan menghadapi O2SN, Popnas, dan Kejurnas.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah, KONI, pengurus, dan klub-klub, kita optimistis dapat mencetak lebih banyak atlet berprestasi,” pungkas Yusnaldi. (*)


