HARIAN KALBAR (BALIKPAPAN) — Perancang busana ternama Indonesia, Didiet Maulana, memberikan apresiasi tinggi terhadap produk-produk UMKM yang dipamerkan di stan Provinsi Kalimantan Barat dalam rangkaian HUT ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tahun 2025, yang digelar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Didiet secara khusus memuji kualitas produk kerajinan asal Kota Pontianak, yang menurutnya tak kalah bersaing dengan produk-produk internasional.
“Teman-teman bisa lihat, produk Indonesia tidak kalah dengan produk luar,” ujarnya usai mengunjungi stan Kalimantan Barat, Rabu 9 Juli 2025.
Salah satu produk yang mencuri perhatiannya adalah tas rajut unik yang menggabungkan teknik rajutan, tenun, dan rotan dalam satu desain. Didiet pun menyatakan ketertarikannya untuk mengetahui lebih dalam proses kreatif di balik produk tersebut.
“Saya penasaran, apa saja bahannya dan bagaimana cara membuatnya hingga bisa menjadi tas semenarik ini,” ungkapnya.
Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie, menjelaskan bahwa tas tersebut merupakan hasil karya para perajin lokal binaan Dekranasda Pontianak. Awalnya, mereka hanya memproduksi tas berbahan rajutan, namun lewat proses pembinaan, desainnya dikembangkan dengan sentuhan tenun dan rotan khas Kalimantan Barat.
“Perpaduan tiga elemen ini menghasilkan produk dengan karakter yang kuat dan daya tarik tersendiri. Ini yang membuatnya diminati konsumen,” jelas Yanieta.
Ia menambahkan, proses produksi tas tersebut memerlukan keterampilan dan ketelitian tinggi karena semua detail dikerjakan secara manual untuk mencapai kualitas yang maksimal. Hasilnya pun langsung terlihat saat hari pembukaan pameran: salah satu tas rajut tersebut langsung dibeli oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Tri Tito Karnavian.
“Alhamdulillah, produk kita langsung terjual di hari pertama. Ini membanggakan, sekaligus jadi motivasi bagi para perajin,” kata Yanieta.
Ia berharap apresiasi dari publik dan tokoh-tokoh nasional dapat semakin mendorong semangat para pelaku UMKM di Kalimantan Barat untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas.
“Selalu pertahankan kualitas, terus ikuti perkembangan tren pasar. Saya yakin, kerajinan Pontianak dan Kalbar bisa bersaing hingga ke pasar mancanegara,” pungkasnya. (*)