Tak Pernah Pensiun: Muhammad Ali, Peternak Lele 68 Tahun yang Tetap Produktif dan Bugar

Muhammad Ali (68), warga lansia yang masih produktif membudidayakan ikan lele di rumahnya. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Di usianya yang menginjak 68 tahun, Muhammad Ali tetap menunjukkan semangat hidup dan produktivitas yang tinggi. Warga Gang Sederhana, Sungai Jawi Dalam, ini masih aktif mengelola usaha budidaya lele yang telah ditekuninya selama lebih dari empat tahun. Meski tergabung dalam kelompok peternak di lingkungannya, Ali mengelola usaha tersebut secara mandiri.

“Saya urus sendiri ternak lelenya, tapi kami ada grup. Ada juga teman-teman yang pernah dapat bantuan seperti kolam, pakan, bibit, sampai timbangan,” tuturnya saat menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di halaman Kantor Dinas Sosial Kota Pontianak, Rabu 18 Juni 2025.

Bacaan Lainnya

Ikan hasil panen biasanya dijual ke Pasar Dahlia atau dibeli langsung oleh pelanggan yang datang ke lokasi. Dalam satu kali panen, hasilnya bisa mencapai 60 kilogram dan biasanya ludes terjual dalam waktu dua hingga tiga hari.

Meski usahanya stabil, Ali mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. Ia berharap ada dukungan ke depan, baik dari pemerintah kota maupun komunitas, khususnya untuk pengadaan bibit dan sarana produksi agar usahanya bisa terus berkembang.

“Saya harap bisa dapat bantuan seperti yang lainnya. Saya punya lima anak, sudah ada cucu juga. Tapi saya tetap ingin terus bergerak, bekerja,” katanya penuh semangat.

Bagi Ali, budidaya lele bukan sekadar sumber penghasilan, tapi juga menjadi terapi alami yang membuatnya tetap rileks dan bahagia.

“Kalau kita pelihara lele itu, sambil bermain juga, hilang stres,” ujarnya sambil tersenyum lebar.

Tak hanya semangat bekerja yang tinggi, gaya hidup aktif pun menjadi bagian dari keseharian Ali. Ia mengaku rutin berolahraga ringan, seperti jalan kaki sejauh lima kilometer. Soal makanan, ia hanya mengikuti pola makan biasa tanpa pantangan khusus.

Semangat hidup Muhammad Ali menjadi bukti bahwa usia lanjut bukanlah batas untuk terus berkarya. Ketekunannya dalam menjalani usaha, ditambah gaya hidup sehat dan pikiran positif, menjadi inspirasi nyata bahwa kebahagiaan dan produktivitas bisa berjalan seiring di masa senja. (*)