HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sebanyak 381 petani di Kecamatan Pontianak Utara tak sendiri menghadapi dampak bencana angin puting beliung yang memorakporandakan lahan hortikultura mereka. Pemerintah Kota Pontianak hadir memberi dukungan nyata melalui penyaluran bantuan sarana pertanian yang diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, di Kelurahan Siantan Hilir, Selasa 30 September 2025.
Bencana yang terjadi Rabu 24 September 2025 lalu telah merusak sekitar 114 hektare lahan pertanian di dua kelurahan, menyebabkan shading net dan tiang penyangga roboh, serta menghancurkan tanaman hortikultura yang sebagian besar siap panen.
“Melalui bantuan ini, kami ingin agar lahan pertanian yang terdampak bisa segera pulih. Kami tidak ingin semangat petani hilang karena bencana ini. Pemerintah hadir untuk mendukung kalian bangkit,” ujar Bahasan dalam sambutannya.
Sebanyak 27 kelompok tani yang lahannya rusak menerima bantuan berupa 150 lembar shading net, 540 kilogram benih sayuran, dan 1,5 ton pupuk NPK. Meski tidak bisa langsung disalurkan di hari kejadian, Bahasan menjelaskan ada mekanisme verifikasi yang harus dilalui agar bantuan tepat sasaran.
Ia juga mengajak para petani untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan jika menemui kendala. “Kalau ada yang tidak bisa diselesaikan, silakan lapor langsung ke saya,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Muchammad Yamin, menyatakan bahwa bantuan ini akan segera disalurkan ke wilayah Siantan Hilir dan Siantan Hulu. Ia menambahkan bahwa pemerintah tidak hanya menyalurkan bantuan fisik, tetapi juga akan memberikan pendampingan teknis agar proses pemulihan lahan berjalan lebih maksimal.
“Kami ingin petani bisa segera bangkit dan kembali produktif. Sarana sudah disiapkan, tinggal bagaimana kita manfaatkan dengan optimal,” jelas Yamin.
Kepala Bidang Pertanian, Kanti Apriani, turut menjelaskan bahwa timnya masih melakukan pendataan lanjutan untuk menghitung total kerugian yang dialami petani. Hasil pendataan ini akan menjadi dasar bagi kebijakan pemulihan ke depan.
“Tanaman yang siap panen banyak yang rusak. Ini bukan kerugian kecil. Maka penting bagi kami untuk memastikan data akurat agar bantuan dan program lanjutan bisa tepat sasaran,” paparnya.
Bencana boleh datang tanpa diduga, tapi semangat para petani di Pontianak Utara tak ikut tumbang. Dengan gotong royong dan dukungan dari pemerintah, harapan untuk kembali panen dan menata masa depan tetap tumbuh di atas lahan yang sempat porak poranda. (*)