Pontianak Raih Predikat Kota Sangat Inovatif, Pemkot Dorong Inovasi Berkelanjutan

Plt Kepala BAPPERIDA Pontianak, Sidig Handanu dan Wakil Rektor IV Untan, Rustamaji berfoto bersama para inovator penerima penghargaan Inovasi Unggulan Kota Pontianak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pemerintah Kota Pontianak mendorong setiap unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk terus berinovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Terlebih kini, Pontianak telah tercatat sebagai Kota Sangat Inovatif dalam Indeks Inovasi Daerah 2024 yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri.

“Di jajaran kota se-Kalimantan, Pontianak berada di urutan kedua. Namun, sudah saatnya kita bersaing dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa,” kata Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Pontianak, Sidig Handanu, dalam acara penyerahan Sertifikat Penghargaan Inovasi Unggulan Kota Pontianak Tahun 2024 di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura (Untan), Selasa 11 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

Sidig Handanu memberikan apresiasi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Pontianak atas pencapaian tersebut. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi banyak pihak, termasuk dukungan dari Universitas Tanjungpura, khususnya Inkubator Bisnis Teknologi yang telah menjadi mitra dalam program Klinik Inovasi Kota Pontianak.

“Pencapaian ini tidak datang begitu saja. Dalam tiga tahun terakhir, kita sudah berada di kategori Kota Inovatif, dan tahun ini kita berhasil naik ke kategori Kota Sangat Inovatif,” ujarnya.

Meskipun demikian, Sidig Handanu menekankan bahwa inovasi tidak boleh berhenti pada pencapaian ini. Menurutnya, inovasi merupakan bagian dari misinya untuk mewujudkan Pontianak yang maju, sejahtera, dan berwawasan lingkungan yang humanis.

“Masih ada unit kerja yang belum memiliki inovasi atau berpartisipasi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah. Tahun ini, kami harap partisipasinya dapat meningkat,” katanya.

Sidig juga menegaskan bahwa inovasi tidak harus selalu berbentuk aplikasi digital. Selama ada kebaruan dalam pelayanan yang dilakukan dan dapat berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dengan dampak yang signifikan, maka itu sudah termasuk inovasi.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kota Pontianak memberikan Sertifikat Penghargaan Inovasi Unggulan kepada 42 inovasi yang berkontribusi dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah. Dari jumlah tersebut, lima inovasi dengan skor kematangan tertinggi menerima penghargaan langsung dari Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.

Inovasi-inovasi unggulan tersebut antara lain yaitu SIMPATIK (Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Tirta Khatulistiwa) dari Perumda Tirta Khatulistiwa. Pontianak Inklusif dari UPT Layanan Disabilitas dan Asesmen Center (LDAC) Kota Pontianak. Klinik Inovasi Kota Pontianak dari BAPPERIDA.
Layanan B’Desut (Berita, Data, Eksekusi, Segera Urus Tuntas) dari Dinas Sosial. Dan, MERIAM KARBIT (Sistem Monitoring dan Evaluasi Terintegrasi Pengendalian Kegiatan melalui Dashboard Monev) dari Bagian Administrasi Pembangunan Setda Pontianak.

Selain itu, empat sekolah juga menerima penghargaan atas inovasi yang mereka kembangkan, yaitu Satu Siswa Satu Situs dari SMP Santo Petrus, Aksi Sosialisasi Agen Perubahan (ASAP) dari SMPN 1 Pontianak, Hutan Sekolah dari SMPN 29 Pontianak dan Fun Digital Learning (FUDILE) dari SMP Kalam Kudus.

Plt Kabid Riset dan Inovasi BAPPERIDA Pontianak, Eko Prihandono, menjelaskan bahwa pengukuran Indeks Inovasi Daerah dilakukan melalui sistem khusus dari Kementerian Dalam Negeri, dengan nilai kumulatif dari inovasi-inovasi yang dilaporkan. Oleh karena itu, kematangan setiap inovasi menjadi hal yang sangat penting. Eko juga menambahkan bahwa tahun 2024 adalah pertama kalinya pengukuran Indeks Inovasi Daerah melibatkan sekolah, dengan empat sekolah yang berhasil memenuhi kriteria.

“Capaian sebagai Kota Sangat Inovatif ini adalah hasil kerja keras kita bersama, tetapi ini bukan garis akhir. Pekerjaan ke depan adalah bagaimana inovasi yang sudah dibangun bisa berkelanjutan,” tutupnya. (*)