HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Kota Pontianak kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam capaian pembangunan manusia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat tahun 2025, Pontianak tercatat sebagai satu-satunya daerah di Kalbar yang meraih status “pembangunan manusia sangat tinggi” dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 82,80. Angka ini naik dari capaian tahun sebelumnya yang berada di posisi 82,22 pada 2024.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebut peningkatan ini merupakan buah kerja keras seluruh elemen masyarakat dan pemerintah kota yang terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warga. “Peningkatan IPM ini menjadi bukti bahwa berbagai program di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis 6 November 2025.
Edi menegaskan bahwa pembangunan manusia merupakan prioritas utama yang terus diperkuat. Pemerintah kota berkomitmen memperluas akses pendidikan, meningkatkan pelayanan kesehatan, serta membuka peluang ekonomi yang inklusif. “Kami ingin masyarakat mendapatkan kesempatan belajar yang lebih baik, pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau, dan ekonomi yang tumbuh merata di seluruh wilayah kota,” tambahnya.
Meski capaian ini menggembirakan, Edi mengingatkan agar tidak cepat berpuas diri. Pemerintah Kota Pontianak, katanya, akan terus berinovasi dan berbenah untuk menghadapi tantangan pembangunan di masa mendatang. “Kita ingin Pontianak tidak hanya unggul di Kalimantan Barat, tetapi juga menjadi salah satu kota dengan pembangunan manusia terbaik di tingkat nasional,” tegasnya.
Capaian IPM Pontianak yang terus meningkat itu tidak lepas dari kenaikan tiga komponen utama pembentuk IPM, yakni Usia Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, dan Rata-rata Lama Sekolah. Pada tahun 2025, Usia Harapan Hidup saat lahir warga Pontianak mencapai 75,96 tahun, naik dari 75,46 tahun pada 2024. “Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta layanan kesehatan yang semakin baik,” tutur Edi.
Dari sisi pendidikan, Harapan Lama Sekolah juga tumbuh dari 15,06 tahun menjadi 15,07 tahun, sedangkan Rata-rata Lama Sekolah meningkat dari 10,47 tahun menjadi 10,48 tahun. “Meskipun kenaikannya tidak besar, konsistensi peningkatan ini menunjukkan komitmen pemerintah kota dalam memperluas akses dan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Edi menambahkan, peningkatan ketiga indikator tersebut mencerminkan keberhasilan berbagai program pembangunan manusia yang telah dijalankan. Pemerintah terus memperkuat layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga tren positif tersebut, mulai dari pembangunan infrastruktur pendidikan, peningkatan kompetensi tenaga pendidik, hingga transformasi digital di sektor pendidikan. Sementara di bidang kesehatan, pemerintah fokus pada pemerataan layanan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat.
“Kita ingin masyarakat Pontianak bukan hanya panjang umur, tetapi juga hidup sehat dan cerdas. Itu fondasi utama bagi pembangunan manusia yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan capaian ini, Pontianak tetap menempati posisi teratas sebagai kota dengan indeks pendidikan tertinggi serta salah satu daerah dengan usia harapan hidup terbaik di Kalimantan Barat. Pemerintah kota berkomitmen menjaga tren positif tersebut agar kesejahteraan masyarakat terus meningkat dari tahun ke tahun. (*)


