HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Julukan ‘Kota Seribu Warung Kopi’ tampaknya makin lekat dengan Pontianak. Di hampir setiap sudut kota, mudah dijumpai kedai kopi, coffee shop modern, maupun warung kopi tradisional. Fenomena ini tak lepas dari geliat sektor kuliner yang terus tumbuh di kota khatulistiwa ini.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menilai pesatnya pertumbuhan kafe dan restoran menjadi indikator positifnya iklim usaha di Kota Pontianak. Hal ini disampaikannya saat meresmikan pembukaan Senscape Dining Comfort, sebuah kafe dan resto baru yang berlokasi di Jalan WR Supratman, Pontianak Selatan, Selasa 15 April 2025.
“Semakin banyaknya usaha kafe dan restoran tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran,” kata Edi.
Ia mengapresiasi hadirnya Senscape sebagai bagian dari ekosistem kuliner Kota Pontianak yang terus berkembang. Kehadiran usaha baru seperti ini, menurutnya, memberi lebih banyak pilihan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.
“Kami berharap Senscape bisa menjadi salah satu wajah kuliner Pontianak yang mampu melayani masyarakat maupun pendatang dengan baik,” tambahnya.
Wali Kota juga berpesan agar pelaku usaha kuliner senantiasa menjaga kualitas, baik dari sisi rasa maupun pelayanan. Ia percaya bahwa keunikan dan konsistensi akan menciptakan loyalitas pelanggan dan memperkuat posisi usaha di tengah persaingan.
“Yang terpenting adalah menjaga kualitas rasa dan pelayanan. Kalau punya ciri khas, pasti akan punya segmentasi pelanggan tersendiri,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan. Pajak dari sektor kuliner, seperti restoran dan kafe, menurut Edi, menjadi bagian penting dalam membiayai pembangunan kota.
“Pajak yang dibayarkan pengunjung melalui kafe dan resto ini akan kembali lagi ke masyarakat dalam bentuk infrastruktur dan layanan publik,” tegasnya.
Ke depan, Edi berharap Pontianak bisa menjadi tuan rumah berbagai event berskala regional maupun internasional. Semakin banyak pengunjung yang datang, maka sektor kuliner pun akan semakin hidup.
“Jika kota ini ramai dikunjungi, otomatis akan berdampak langsung ke sektor kuliner. Semakin banyak tempat makan dan minum dengan berbagai varian, ekonomi pun makin menggeliat,” pungkasnya. (*)