PLN Kalbar Gaungkan Semangat “Zero Waste Warrior” di Tepian Sungai Kapuas

⁠Aksi bersih-bersih lingkungan di tepian Sungai Kapuas menandai dimulainya Zero Waste Warrior. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Barat menggelar gerakan bertajuk “Zero Waste Warrior”, sebuah kampanye kolaboratif yang mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan bijak dalam mengelola sampah.

Bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak, kegiatan ini tidak hanya menyoroti aksi bersih-bersih di bantaran Sungai Kapuas, tetapi juga menghadirkan edukasi pengelolaan sampah, penggunaan bahan ramah lingkungan, hingga kampanye digital yang melibatkan influencer lokal.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif PLN Kalbar. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi kota untuk menjadi lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN. Ini bentuk kolaborasi konkret antara BUMN dan pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan. Kota bersih tidak cukup hanya mengandalkan petugas, tapi butuh kesadaran kolektif masyarakat,” ujar Edi saat membuka kegiatan di Rumah Budaya Gang H Salmah, Kamis 12 Juni 2025.

Program Zero Waste Warrior tidak berhenti pada aksi bersih-bersih. Sejumlah aktivitas edukatif digelar, mulai dari workshop pengelolaan sampah bersama ahli lingkungan, penyediaan tempat sampah terpilah, hingga kampanye penggunaan kantong non-plastik.

Manajer Perizinan dan Komunikasi PT PLN UIP Kalbar, M Harry Febriandono, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 82 peserta yang terdiri dari pegawai PLN, komunitas lokal, hingga warga sekitar.

“Pagi tadi kami lakukan aksi bersih-bersih Sungai Kapuas, siangnya dilanjutkan dengan workshop. Kami juga gelar tantangan media sosial dan kampanye pengurangan plastik. Ini bagian dari upaya kami membangun kesadaran lingkungan secara menyeluruh,” ujarnya.

Harry menambahkan, langkah ini merupakan wujud nyata kontribusi PLN dalam mendukung regulasi pemerintah mengenai pengurangan plastik sekali pakai, sekaligus memperkuat peran PLN dalam pelestarian lingkungan.

Wali Kota Edi juga mengungkapkan bahwa Pontianak saat ini memproduksi sekitar 400 ton sampah setiap hari, seiring jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 687 ribu jiwa. Meski sudah berhasil mengurangi 30 persen beban sampah sebelum ke TPA, tantangan masih ada.

“Kami masih menggunakan sistem open dumping. Ini jadi kendala dalam meraih Adipura penuh. Insyaallah, akhir 2026 kami akan menyelesaikan pembangunan sel TPA dengan sistem sanitary landfill,” ungkapnya.

Edi berharap, semangat Zero Waste Warrior bisa tumbuh menjadi budaya hidup masyarakat, khususnya generasi muda.

“Ini bukan hanya seremoni. Kami ingin kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan dan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat,” tegasnya. (*)