Pesona Kulminasi di Tugu Khatulistiwa: Perayaan Istimewa di Bulan Ramadan dan Dukungannya untuk Pariwisata Kota Pontianak

Wisatawan yang berkunjung ke Tugu Khatulistiwa ikut mendirikan telur. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Meski cuaca mendung menyelimuti, perayaan peringatan Titik Kulminasi tahun ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menjelaskan bahwa berbagai agenda menarik memeriahkan momen hari tanpa bayangan ini, seperti pertunjukan seni budaya dan pergelaran busana. Beberapa wisatawan mancanegara, termasuk dari Republik Rakyat Tiongkok dan Norwegia, tampak menikmati suasana di kawasan titik nol derajat garis bujur dan lintang bumi ini.

“Ke depan, saya berharap perayaan ini dapat terus berkembang dengan lebih inovatif, memberikan dampak ekonomi yang positif dan semakin menarik jumlah wisatawan yang datang,” ujar Edi setelah mendirikan telur sebagai penanda puncak kulminasi di Tugu Khatulistiwa, Sabtu 22 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

Menurut data dari dinas terkait, pada tahun 2024, sebanyak 720 wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, berkunjung ke Tugu Khatulistiwa yang terletak di Jalan Khatulistiwa, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara. Edi melihat kawasan ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, meskipun masih menghadapi kendala terkait status kepemilikan lahan.

“Sebenarnya ada potensi besar di sini, namun kami masih terkendala oleh masalah kepemilikan lahan. Kami sedang berupaya untuk menguasai lahan di sekitar Tugu Khatulistiwa, sehingga kawasan ini bisa berkembang menjadi destinasi wisata yang representatif dan membanggakan masyarakat Kota Pontianak,” harapnya.

Edi juga menyambut ide-ide kreatif dan inovatif dari masyarakat untuk merayakan Peringatan Titik Kulminasi yang berlangsung setiap tanggal 21 Maret dan 23 September. Ia terbuka terhadap kritik dan saran terkait pengemasan acara agar semakin menarik dan memberi kesan bagi pengunjung.

“Tugu Khatulistiwa adalah ikon nasional yang menjadi kebanggaan kita bersama. Perangkat daerah terkait akan terus mendukung acara ini, didampingi oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat,” tambah Edi.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk menjadikan fenomena alam titik kulminasi sebagai momentum untuk meningkatkan rasa syukur atas keagungan Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus memperbanyak amal kebajikan di bulan penuh berkah ini.

“Pesona Kulminasi adalah bagian dari Kalender Event Kalimantan Barat. Kami mendukung Kota Pontianak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai daya tarik wisata edukasi dan sarana pengembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya mewakili Gubernur Kalimantan Barat.

Harisson juga berharap infrastruktur pariwisata di kawasan Tugu Khatulistiwa bisa semakin nyaman dan memadai untuk pengunjung. Ia mengapresiasi Pemerintah Kota Pontianak dan perangkat daerah terkait atas terselenggaranya kegiatan ini, yang memperlihatkan semangat bersama untuk memajukan pariwisata daerah.

“Banyak kegiatan yang dapat dinikmati masyarakat selama event Pesona Kulminasi. Selain menyaksikan puncak hilangnya bayangan, pengunjung juga bisa berpartisipasi dalam berbagai aktivitas lainnya,” ungkapnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap acara ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memberikan bantuan dana senilai Rp25 juta. Harisson mengajak masyarakat untuk ikut meramaikan dan memeriahkan seluruh rangkaian acara, yang diharapkan dapat semakin meningkatkan daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Fenomena titik kulminasi ini adalah keunikan geografis yang menjadi daya tarik tersendiri, tidak hanya bagi warga lokal, tetapi juga bagi wisatawan dari seluruh dunia,” pungkasnya. (*)