HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian masyarakat lokal. Melalui Integrated Terminal Pontianak, Pertamina menyalurkan bantuan sarana dan prasarana bagi dua komunitas binaan, yakni Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa dan Kampung Gambut Siantan Hilir, pada Kamis 9 Oktober 2025.
Bantuan diserahkan oleh Sr Supervisor CSR & SMEPP Regional Kalimantan, Alifa Meisarah, kepada perwakilan komunitas. Dukungan tersebut mencakup renovasi galeri tenun, perlengkapan display produk, paket branding, perbaikan trek wisata gambut, serta pembangunan fasilitas publik seperti lapangan serbaguna dan lingkungan balai.
Secara keseluruhan, program ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan lebih dari 217 kepala keluarga sekaligus memperkuat daya tarik wisata berbasis kearifan lokal.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Kanun Khatulistiwa, Hasan, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan Pertamina. Ia menyebut, kolaborasi ini membawa perubahan nyata bagi kampungnya.
“Kehadiran Pertamina Patra Niaga sejak awal sudah sangat berdampak. Tahun lalu kami mendapat pembangunan jembatan dan gapura, sekarang bus besar sudah bisa masuk langsung. Bantuan renovasi galeri tenun tahun ini akan semakin membantu para pengrajin memasarkan produk mereka secara profesional,” tuturnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kampung Gambut Siantan Hilir, Isgiono, menceritakan transformasi kampungnya dari kawasan pertanian sederhana menjadi destinasi ekowisata.
“Dulu kami tak pernah terpikir kampung ini bisa menjadi lokasi wisata. Pertamina membuka wawasan kami tentang potensi gambut. Kini kami punya trek wisata, sekolah gambut, dan warga semakin percaya diri mengembangkan kampung ini,” ujarnya bangga.
Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Dua komunitas binaan ini terus menunjukkan perkembangan positif. Tercatat sudah ada lebih dari 2.380 kunjungan, dari pelajar lokal hingga wisatawan mancanegara seperti Australia, Jepang, dan Malaysia,” ungkapnya.
Menurut Edi, peningkatan jumlah kunjungan turut berdampak pada perekonomian warga, dengan omzet bulanan yang kini mencapai puluhan juta rupiah.
Program pemberdayaan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG) nomor 8, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta menyediakan pekerjaan layak bagi semua.
Melalui sinergi dengan masyarakat, Pertamina memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menjadi jargon, tetapi hadir nyata dan memberi dampak bagi kehidupan warga, terutama di daerah yang memiliki potensi besar untuk berkembang. (*)