HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Keluarga memiliki peran penting sebagai benteng pertama dalam mencegah praktik korupsi. Pesan itu disampaikan Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yusnaldi, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas bagi Kepala SMP se-Kota Pontianak yang digelar Inspektorat Kota Pontianak di Hotel Star Pontianak, Selasa 14 Oktober 2025.
Menurut Yusnaldi, tidak sedikit kasus korupsi di Indonesia yang menyeret anggota keluarga pelaku, baik istri, anak, maupun kerabat dekat. Karena itu, keluarga harus berperan aktif sebagai pengingat agar tidak tergoda oleh kekuasaan dan jabatan.
“Keluarga harus menjadi tempat saling mengingatkan, bukan saling menutupi. Ketika seorang suami atau istri tertangkap karena korupsi, yang paling menderita justru keluarga. Penghasilan berkurang, kebutuhan tidak terpenuhi, dan nama baik tercemar,” ujarnya.
Ia menegaskan, pencegahan korupsi yang paling efektif harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Suami, istri, dan anak-anak perlu menumbuhkan nilai kejujuran, keterbukaan, serta rasa tanggung jawab.
“Dari keluarga yang berintegritas akan lahir lingkungan kerja dan masyarakat yang bersih. Jabatan bukan alat memperkaya diri, melainkan amanah untuk melayani,” tegasnya.
Sekretaris Inspektorat Kota Pontianak, Heny Sutiani, menjelaskan kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemkot Pontianak dalam menanamkan nilai-nilai integritas dan keteladanan, baik di tempat kerja maupun di lingkungan keluarga. “Kami ingin nilai-nilai integritas, kejujuran, dan keteladanan tidak hanya diterapkan di kantor, tetapi juga menjadi budaya di rumah tangga,” ujarnya.
Heny menambahkan, keluarga memiliki peran besar dalam membentuk karakter aparatur yang jujur, beretika, dan bertanggung jawab. “Keteladanan yang dimulai dari keluarga akan melahirkan aparatur yang bersih dan berintegritas. Ini fondasi utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih,” ungkapnya.
Bimtek ini diikuti 108 peserta yang terdiri dari kepala sekolah SMP, kepala puskesmas, kepala UPT, serta kepala rumah sakit se-Kota Pontianak beserta pasangan. Melalui kegiatan ini, Pemkot Pontianak berharap nilai integritas tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar tumbuh menjadi budaya hidup—dari rumah tangga hingga lingkungan kerja dan masyarakat. (*)