HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pemerintah Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengantisipasi arus mudik dan lonjakan aktivitas masyarakat menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Rapat ini membahas berbagai langkah yang akan diambil untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama periode tersebut.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan bahwa diperkirakan aktivitas masyarakat akan meningkat signifikan, terutama terkait masalah keamanan, ketertiban, kenyamanan, dan kelancaran transportasi. “Tadi dibahas beberapa titik rawan, seperti pasar-pasar yang akan ramai dengan pedagang kaki lima menjelang Lebaran, arus transportasi yang padat, terutama angkutan barang dari pelabuhan, dan tentu saja arus mudik, terutama di Pelabuhan Dwikora,” ujar Edi usai rapat koordinasi di Ruang VIP Wali Kota, Senin 17 Maret 2025.
Edi juga menyoroti aktivitas malam lebaran, khususnya tradisi meriam karbit yang biasa digelar di pinggiran sungai Pontianak dan dapat menjadi pusat keramaian massa. “Kami akan mengantisipasi hal ini agar tetap berjalan dengan tertib,” sebutnya.
Untuk mengamankan seluruh rangkaian kegiatan, pihak kepolisian telah mempersiapkan tujuh pos pengamanan di beberapa titik strategis di Kota Pontianak. “Kami juga mempersiapkan koordinasi untuk mengatasi cuaca ekstrem, seperti hujan atau puting beliung, yang bisa berdampak pada keselamatan dan kenyamanan warga,” tambahnya.
Pemerintah Kota Pontianak telah menyiapkan seluruh dinas terkait untuk bersiaga, mulai dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Sosial, Dinas PU, hingga camat dan lurah. Periode siaga akan berlangsung mulai tanggal 20 Maret hingga sepuluh hari setelah Lebaran.
Wali Kota Edi Kamtono mengimbau warga untuk tetap berhati-hati terhadap potensi kejahatan dan tindak kriminalitas yang biasa meningkat, seperti pencopetan dan pembegalan. “Kami juga meminta agar pedagang kaki lima (PKL) dapat berjualan dengan tertib, tidak mengambil setengah badan jalan meskipun kita memberikan toleransi,” tegasnya.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan sejak awal puasa untuk mengamankan tempat-tempat ibadah dan keramaian. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Pontianak dan instansi terkait lainnya untuk mempersiapkan pengamanan jelang Lebaran,” ungkapnya.
Kombes Pol Adhe Hariadi menambahkan bahwa Polda Kalimantan Barat akan melaksanakan Operasi Ketupat mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Pos pengamanan akan mulai beroperasi pada tanggal 19 Maret 2025, dan masing-masing pos akan dijaga oleh tujuh personel, dengan total 70 personel yang dikerahkan untuk pengamanan.
“Jumlah personel yang mengawaki pos pengamanan ini memang terbatas, namun kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan keamanan dan kelancaran selama arus mudik Lebaran,” terang Adhe. (*)