Pasar Murah Diserbu Warga: Ribuan Paket Sembako Ludes Demi Ringankan Beban Jelang Idul Adha

Warga Kecamatan Pontianak Kota berbondong-bondong untuk membeli bahan pokok murah yang dijual di Pasar Murah di halaman Kantor Camat Pontianak Kota. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — Ribuan warga tumpah ruah di halaman Kantor Camat Pontianak Kota sejak Jumat 23 Mei 2025 dini hari. Mereka rela mengantre sejak pukul 05.00 WIB demi mendapatkan sembako murah dalam kegiatan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota Pontianak menjelang Hari Raya Idul Adha.

Antusiasme warga tak terbendung. Salah satunya, Riza (48), warga Kecamatan Pontianak Kota, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. Menurutnya, harga sembako yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga di warung sekitar.

Bacaan Lainnya

“Biasanya saya beli di warung, tapi di sini lebih murah dan sangat membantu. Semoga sering-sering diadakan,” ungkap Riza usai membeli paket sembako seharga Rp85.000.

Pasar murah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak. Kepala Diskumdag, Ibrahim, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap di enam kecamatan. Hingga hari ini, sudah terlaksana di tiga kecamatan: Pontianak Timur, Pontianak Barat, dan Pontianak Kota.

“Setiap kecamatan mendapat alokasi seribu paket sembako. Satu paket terdiri dari beras 5 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter. Semuanya dijual hanya Rp85.000. Telur ayam isi 10 butir juga kami sediakan seharga Rp10.000,” jelas Ibrahim.

Warga hanya perlu menunjukkan KTP sesuai domisili untuk mendapatkan kupon yang dapat ditukar dengan paket sembako. Sistem ini diterapkan untuk memastikan distribusi yang adil dan tepat sasaran.

Kegiatan ini tak hanya melibatkan Pemkot Pontianak, tetapi juga menggandeng Bulog, Bank Kalbar, PDAM, ritel modern, dan kelompok tani binaan Dinas Pertanian. Tak ketinggalan, pelaku UMKM lokal turut meramaikan pasar murah dengan produk-produk kebutuhan pokok yang dijual dengan harga diskon.

“Ini bentuk nyata dukungan terhadap daya beli masyarakat sekaligus upaya pemberdayaan UMKM dan petani lokal,” tutup Ibrahim.

Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, pasar murah ini menjadi bukti bahwa kebijakan tepat sasaran mampu langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (*)