HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat dikenal minim, bahkan nyaris tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang bisa dimanfaatkan untuk menopang pembangunan daerah. Menyikapi kondisi tersebut, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Pontianak mendorong pemerintah kota untuk menggencarkan pengembangan sektor jasa dan perdagangan sebagai tumpuan utama perekonomian daerah.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, Emiliana TB, dalam rapat paripurna DPRD Kota Pontianak terkait Pandangan Umum Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Pontianak 2025–2029, yang digelar di ruang paripurna, Kamis 8 Mei 2025.
“Kami secara tegas menyatakan komitmen untuk terus memperjuangkan kemajuan Kota Pontianak yang lebih baik, maju, dan sejahtera. Dengan keterbatasan SDA, maka sektor jasa dan perdagangan harus dijadikan motor utama pertumbuhan ekonomi,” tegas Emiliana.
Ia menjelaskan bahwa penguatan sektor jasa dan perdagangan tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga menciptakan multiplier effect yang positif terhadap kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena itu, Fraksi PDI Perjuangan menekankan pentingnya strategi pembangunan yang terintegrasi dan inovatif.
“Pengembangan sektor ini perlu dilengkapi dengan pendekatan holistik, melalui diversifikasi ekonomi, penguatan pariwisata, pelestarian budaya, hingga penerapan inovasi teknologi. Semua ini adalah langkah penting menuju pembangunan yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Fraksi PDI Perjuangan juga mengingatkan bahwa karakter Kota Pontianak memang kuat pada sektor jasa dan perdagangan. Emiliana menyebut potensi ini harus terus digali dengan skala pengembangan yang lebih luas, kreatif, dan berkualitas melalui kolaborasi lintas sektor.
“Kami menilai, pengembangan destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya serta kawasan kuliner yang tertata rapi adalah peluang besar yang masih terbuka lebar. Ini bukan hanya memperkuat pendapatan daerah, tapi juga akan mendorong pertumbuhan UMKM masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya memberikan masukan, Emiliana menegaskan bahwa Fraksi PDI Perjuangan akan terus menjalankan fungsi pengawasan secara aktif. “Kami tidak akan berhenti menyampaikan kritik, saran, dan masukan kepada eksekutif. Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga akuntabilitas pembangunan Kota Pontianak,” pungkasnya. (Sy)