Menghadapi Idul Adha, Satgas Pangan Pontianak Pastikan Stok Aman dan Harga Stabil

Sekretaris Daerah Kota Pontianak Amirullah bersama Tim Satgas Pangan menggelar sidak di pasar tradisional. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak intensif melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di sejumlah titik strategis. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah, pada Selasa 20 Mei 2025, dengan menyasar Pasar Teratai di kawasan Jeruju, ritel modern Citra Jeruju, serta sejumlah gudang beras.

Hasil pantauan menunjukkan harga sebagian besar kebutuhan pokok masih dalam kondisi stabil. Namun, terdapat sedikit kenaikan pada komoditas telur dan bawang. Sementara itu, ketersediaan bahan pangan utama seperti beras, minyak goreng, dan daging ayam ras masih mencukupi untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.

Bacaan Lainnya

“Kita harapkan harga tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan. Produsen memang ingin harga naik, tapi konsumen tentu berharap harga tetap atau bahkan turun. Tugas kita menjaga keseimbangan itu,” ujar Amirullah di sela-sela pemantauan di kawasan Jalan Kom Yos Sudarso, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Barat.

Amirullah menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari langkah rutin Satgas Pangan dalam menjaga kestabilan harga dan kelancaran distribusi bahan pokok, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, distributor, dan pelaku usaha agar tidak terjadi hambatan distribusi maupun praktik penimbunan.

“Tugas utama Satgas adalah memastikan keseimbangan antara harga dan ketersediaan pangan di lapangan. Pengawasan dilakukan secara berkala, bahkan setiap hari, oleh tim gabungan dari berbagai dinas terkait,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying, yang justru dapat memicu kelangkaan dan inflasi. Untuk itu, pemantauan juga menyasar langsung ke gudang-gudang komoditas utama penyumbang inflasi, guna memastikan pasokan tetap aman.

“Kalau ada indikasi kekurangan, kami segera lakukan pengecekan langsung ke gudang. Kita ingin memastikan pasokan tetap tersedia dan tidak ada permainan di lapangan,” pungkasnya. (*)