KJC 2025 di Pontianak: Jurnalis, Kreator, dan Komunitas Satukan Langkah Selamatkan Ragam Hayati

Kolase Jurnalis Camp 2025 Jadi Ajang Silaturahmi dan Diskusi Lingkungan. Foto ist

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Kolase Jurnalis Camp (KJC) 2025 kembali hadir sebagai wadah silaturahmi dan kolaborasi lintas sektor demi menjaga kelestarian alam. Mengusung tema “Ragam Hayati sebagai Kekuatan Kita Bersama”, kegiatan ini mempertemukan jurnalis, konten kreator, akademisi, komunitas, hingga pemerhati lingkungan untuk menyatukan visi dalam merawat bumi, khususnya di Kalimantan Barat.

Founder Yayasan Kolase, Andi Fachrizal, menegaskan bahwa ragam hayati adalah aset bersama yang wajib dijaga. “Dengan melindungi lingkungan, kita memastikan keberlangsungan hidup generasi mendatang. KJC 2025 bukan hanya ruang diskusi, tapi gerakan bersama,” ujarnya saat pembukaan di Kampung Caping, Jumat malam.

Bacaan Lainnya

Selama tiga hari, peserta mengikuti rangkaian agenda yang memadukan diskusi, workshop, hingga aksi lapangan. Mulai dari pelatihan fotografi dan menulis, pemutaran film dokumenter karya sineas muda Kalbar, kampanye “Bersihkan Kapuas: Jangan Ada Sampah di Antara Kita”, hingga konsolidasi media untuk memperkuat narasi lingkungan di ruang digital.

Kampung Caping, lokasi kegiatan, dipilih karena keberhasilannya mengelola lingkungan berbasis partisipasi warga. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pontianak, Derry Gunawan, menyebutnya sebagai bukti nyata bahwa kolaborasi mampu menciptakan perubahan positif. “Kami berharap momentum ini menginspirasi kawasan lain untuk bergerak bersama menjaga lingkungan,” katanya.

KJC 2025 akan berakhir Minggu 24 Agustus 2025 dengan puncak media gathering bertema “Kawal Ragam Hayati, Lestarikan Tumbuhan dan Satwa Liar”, yang menjadi forum multipihak merespons ancaman perdagangan ilegal dan perburuan satwa dilindungi di Kalbar. (*)