HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Menjelang peringatan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak yang tinggal hitungan hari, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memastikan bahwa seluruh rangkaian acara sudah hampir siap. Ia menyebutkan, sejauh ini persiapan telah mencapai 99 persen dan tinggal menyempurnakan koordinasi untuk sejumlah kegiatan inti.
“Persiapannya sudah 99 persen. Kegiatannya bersifat rutin, hanya perlu koordinasi lebih lanjut untuk acara yang sifatnya sakral seperti ziarah ke Makam Batu Layang, tahlil di Masjid Jami’, dan upacara pada tanggal 23 Oktober,” ujar Edi, Senin 20 Oktober 2025.
Selain acara seremonial dan adat, Pemerintah Kota Pontianak juga menggulirkan berbagai insentif kepada masyarakat, seperti penghapusan denda pajak, serta mengajak pelaku usaha untuk memberikan diskon khusus sebagai bentuk partisipasi menyambut hari jadi kota. Menurut Edi, semua ini bukan hanya perayaan simbolik, tetapi ajang memperkuat hubungan antara warga dan pemerintah.
“Hari Jadi Kota ini kita maknai sebagai momentum untuk memperkuat gotong royong, menjaga kebersihan, dan menumbuhkan ketertiban agar Pontianak semakin nyaman dan tertib,” katanya.
Meski semarak perayaan terus digaungkan, Edi tak menutup mata terhadap tantangan yang masih dihadapi kota. Ia menyoroti sejumlah persoalan penting seperti sistem tata air di kawasan rawan genangan, pengelolaan sampah, hingga pembebasan lahan yang kerap menjadi hambatan dalam pembangunan infrastruktur.
“Penanganan tata air dan sungai membutuhkan kolaborasi lintas pemerintahan, karena banyak wilayah yang masuk dalam kewenangan provinsi atau pusat,” jelasnya.
Edi juga menyoroti meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas belakangan ini. Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan menaati peraturan di jalan raya. Menurutnya, banyak kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengguna jalan.
“Sebagian besar kecelakaan disebabkan kelalaian pengendara. Saya mengimbau masyarakat untuk tertib dan berhati-hati di jalan,” pesannya.
Di bidang ekonomi, Edi menegaskan bahwa Pemkot terus mempercepat iklim investasi, membuka peluang kerja, dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui pelatihan, sertifikasi, serta job fair. Ia menilai, setiap izin investasi yang diterbitkan harus berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Setiap izin investasi yang terbit berpotensi membuka lapangan kerja baru. Kami juga terus mendorong peningkatan kompetensi agar anak muda siap bersaing, bahkan hingga ke luar Pontianak,” ucapnya.
Lebih dari sekadar seremonial tahunan, Edi berharap Hari Jadi Kota Pontianak menjadi momen kebangkitan bersama: untuk menata ulang, berbenah, dan memperkuat semangat kolaborasi demi masa depan kota yang lebih baik. (*)