HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Semangat gotong royong terus menggema di Kota Pontianak. Aksi bersih-bersih lingkungan massal kembali digelar serentak, dipimpin langsung oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota. Bersama warga dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot), Edi turun langsung ke lapangan, membersihkan parit dan saluran air di sepanjang Jalan Prof M Yamin.
Di hadapan para kepala perangkat daerah, lurah, RW, RT, dan tokoh masyarakat yang berkumpul di halaman MTsN 2, Edi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan. Ia menegaskan bahwa gotong royong bukan sekadar rutinitas, melainkan gerakan kolektif menghadapi tantangan kota, apalagi menjelang musim kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung dari Juli hingga September.
“Gotong royong ini bagian dari ikhtiar kita menjaga lingkungan sekaligus mempererat kebersamaan warga dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan,” ujarnya.
Menurut Edi, musim kemarau tahun ini masuk dalam kategori kemarau kering, yang bisa berdampak pada beragam persoalan seperti krisis air bersih, genangan air, bahkan potensi kebakaran. Oleh karena itu, optimalisasi saluran drainase menjadi perhatian utama Pemkot Pontianak. Saat ini, kota ini memiliki lebih dari 3.400 saluran sekunder sepanjang 360 kilometer yang harus dijaga fungsinya agar tidak menimbulkan genangan saat hujan tiba.
Ia mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke saluran air atau membangun di atas parit, karena itu akan memperparah kondisi drainase. Pemerintah, ujarnya, telah berupaya melakukan pengerukan secara berkala, namun keberhasilan upaya itu sangat bergantung pada peran aktif masyarakat.
Sebagai langkah antisipasi tambahan, Edi menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan program pompanisasi di beberapa titik strategis di pinggiran sungai. Tujuannya, agar air hujan yang menggenang dapat cepat surut saat berbarengan dengan air pasang.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga tengah membangun ruang terbuka hijau baru dan merancang pusat pengelolaan sampah terpadu di tiap kecamatan. Dengan jumlah sampah harian mencapai 400 ton, pengelolaan terpadu dinilai penting untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Semangat gotong royong ini harus terus hidup. Membangun kota tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi memerlukan kebersamaan,” tegas Edi.
Di lokasi berbeda, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan juga memimpin kegiatan gotong royong di Pasar Rakyat Jalan Purnama, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan. Ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat dalam program bersih-bersih yang menjadi bagian dari 100 hari kerja bersama Wali Kota. Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan wujud nyata dari visi-misi yang diusung saat Pilkada 2024 lalu.
Bahasan menyoroti kondisi Parit Tokaya yang mulai mengalami pendangkalan di sejumlah titik. Ia memastikan, Pemkot akan segera melakukan pengerukan dengan alat berat agar aliran air tetap lancar dan tidak meluap ke permukiman warga.
“Insyaallah, kami akan tindak lanjuti dengan pengerukan agar air tidak meluap ke rumah warga di sekitar Purnama,” ujarnya menutup kegiatan. (*)