HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, secara resmi mengukuhkan kepengurusan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) tingkat kecamatan se-Kota Pontianak periode 2025–2029 dalam sebuah acara khidmat di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu 2 Juli 2025. Pengukuhan ini menjadi simbol kuat komitmen pemerintah kota dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat Pontianak yang multikultural.
Di hadapan jajaran Forkopimda, tokoh agama, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, Edi menekankan bahwa FPK adalah garda terdepan dalam menjaga persatuan dan memperkuat integrasi sosial. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan dalam kebhinekaan.
“Kota Pontianak adalah rumah besar kita semua. Mari kita rawat kebersamaan ini agar tetap rukun dan damai,” ujarnya.
Edi juga mengungkapkan bahwa hingga Juli 2025, jumlah penduduk Kota Pontianak mencapai 687.440 jiwa, dengan komposisi keagamaan yang mencerminkan tingginya kemajemukan—Islam 77 persen, disusul Buddha, Katolik, Kristen, Hindu, dan kepercayaan lainnya. Keberagaman ini diperkuat oleh latar belakang suku yang beragam seperti Melayu, Tionghoa, Jawa, Madura, dan Dayak.
Kepada para pengurus FPK yang baru, Edi berpesan agar mereka aktif menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Ia berharap FPK mampu menjadi wadah dialog yang mencegah potensi konflik dan memperkuat nilai kebangsaan.
Ketua FPK Kota Pontianak, Hendri Pangestu Lim, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Wali Kota yang secara langsung mengukuhkan seluruh pengurus kecamatan. Menurutnya, langkah ini membuktikan bahwa pemerintah kota tidak hanya mengakui, tetapi juga mendukung penuh peran FPK dalam menjaga kerukunan sosial.
“Kami akan segera turun ke masyarakat dan membangun hubungan yang kuat dengan tokoh-tokoh lokal. FPK harus menjadi pelopor kedamaian dan toleransi,” ungkap Hendri.
Hendri juga menyampaikan harapan agar FPK dapat terus berkembang hingga ke tingkat kelurahan, serta mendapatkan dukungan anggaran yang lebih merata agar dapat menjalankan program-program strategis secara maksimal.
Acara pelantikan ditutup dengan dialog kebangsaan dan penyerahan simbolis SK kepada ketua FPK kecamatan. Dengan formasi baru ini, FPK diharapkan semakin aktif berperan dalam menjaga kohesi sosial di Kota Pontianak. (*)