HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dalam upaya melestarikan dan merevitalisasi Bahasa Daerah Melayu Pontianak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak melalui UPT Pusat Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Bahasa kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025.
Festival yang menjadi agenda tahunan ini diikuti oleh siswa-siswi tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Kota Pontianak, dengan beragam lomba menarik yang mengangkat Bahasa Melayu Pontianak sebagai tema utama.
Kepala Disdikbud Kota Pontianak, Sri Sujiarti, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap pelestarian bahasa daerah yang mulai terpinggirkan akibat arus globalisasi.
“FTBI bukan hanya selebrasi budaya, tetapi juga strategi edukatif dalam menjaga eksistensi Bahasa Melayu Pontianak agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman,” ujarnya saat membuka kegiatan, Jumat 13 Jumat 2025.
Sri menekankan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan bahasa daerah. Oleh karena itu, melalui festival ini, para pelajar didorong untuk mencintai dan menggunakan Bahasa Melayu Pontianak dalam kehidupan sehari-hari.
“Anak-anak kita adalah pewaris bahasa dan budaya. Jika kita tidak menanamkan sejak sekarang, dikhawatirkan bahasa ini hanya akan tinggal dalam catatan sejarah,” tegasnya.
Adapun cabang lomba yang digelar dalam FTBI 2025 meliputi yaitu Lomba Berpidato Bahasa Melayu Pontianak, Lomba Mendongeng Bahasa Melayu Pontianak, Lomba Berpantun, Lomba Melucu dan Lomba Tundang (pantun bergendang khas Melayu Pontianak).
Semua lomba dilaksanakan dalam Bahasa Melayu Pontianak, sebagai bentuk konkret pelatihan sekaligus pelestarian.
Pendaftaran dibuka gratis untuk seluruh peserta didik yang berminat. Informasi lengkap mengenai persyaratan dan cara mendaftar dapat diakses melalui akun Instagram resmi @pusatiptekdanbahasa\_pontianak, baik melalui tautan di bio maupun QR code pada unggahan terkait.
Selain memperkuat akar budaya, Festival Tunas Bahasa Ibu ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap prestasi Pemerintah Kota Pontianak dalam bidang pelestarian bahasa. Tahun lalu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima penghargaan nasional dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, atas dukungan aktifnya terhadap Program Revitalisasi Bahasa Daerah 2024.
Disdikbud berharap FTBI bisa menjadi pintu masuk bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah sebagai identitas dan kekayaan budaya yang tak ternilai. (*)