HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat resmi menuntaskan persoalan dualisme kepengurusan yang sempat menimbulkan perpecahan di internal organisasi. Kepastian itu disampaikan dalam rapat pleno PWI Kalbar yang digelar di salah satu hotel di Pontianak, Jumat 31 Oktober 2025.
Rapat pleno dipimpin langsung oleh Ketua PWI Kalbar, Kundori, dan dihadiri Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat, Pengurus Harian, serta perwakilan pengurus kabupaten se-Kalimantan Barat. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk menyatukan kembali langkah organisasi setelah keluarnya Surat Keputusan PWI Pusat Nomor: 012-PGS/PP-PWI/LXXIX/X/2025 yang menetapkan kepengurusan PWI Kalbar yang sah.
“Alhamdulillah, hari ini kami menggelar rapat pleno lengkap untuk menindaklanjuti keputusan PWI Pusat dalam penyelesaian dualisme. Ini menjadi tonggak baru bagi PWI Kalbar untuk kembali solid,” ujar Kundori usai rapat.
Ia menjelaskan, rapat pleno juga sekaligus menetapkan hasil penyempurnaan struktur organisasi untuk masa bakti 2024–2029. Keputusan tersebut diambil secara mufakat dan akan segera dilaporkan kepada Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat.
“Struktur kepengurusan baru sudah disusun dan disepakati bersama. Hasil pleno ini akan langsung kami sampaikan ke PWI Pusat sebagai bagian dari tindak lanjut keputusan sebelumnya,” tegas Kundori.
Sebagai langkah rekonsiliasi, pihaknya juga akan mencabut laporan yang sempat dilayangkan ke Polda Kalbar terkait sengketa dualisme. “Hari ini kami akan langsung ke Polda Kalbar untuk mencabut laporan yang dulu dibuat. Ini bagian dari amanah hasil rapat penyelesaian di PWI Pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Kalbar, Salman Busrah, menyebut rapat pleno membahas dua agenda utama, yakni penyatuan dua kubu yang sempat berselisih dan pembaruan struktur kepengurusan.
“Agenda pertama adalah penyatuan antara dua kubu yang sebelumnya berbeda pandangan. Semua hasil rapat ini akan kami laporkan ke PWI Pusat sebagai bentuk komitmen penyelesaian,” jelas Salman.
Ia menambahkan, perubahan dalam struktur kepengurusan dilakukan untuk memperkuat soliditas organisasi di bawah kepemimpinan Kundori. “Ada beberapa nama yang disesuaikan dengan hasil kesepakatan pleno. PWI Kalbar kini terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung sesuai mekanisme organisasi,” katanya.
Salman menegaskan, langkah ini menjadi bagian dari upaya besar PWI untuk memperkuat profesionalisme dan solidaritas wartawan di Kalimantan Barat. “Kami pastikan PWI Kalbar akan semakin solid dan inklusif. Semua diarahkan untuk memperkuat peran organisasi sebagai wadah profesional dan pemersatu insan pers,” pungkasnya.
Keputusan ini menandai berakhirnya dualisme kepengurusan yang sempat terjadi di tubuh PWI Kalbar. Dengan selesainya persoalan tersebut, PWI Kalbar kini berkomitmen melangkah bersama dalam semangat kebersamaan dan profesionalitas demi kemajuan pers di daerah. (*)


