Dihantam Ombak Kapal, Rumah Warga Pontianak Roboh: Wali Kota Turun Tangan Beri Bantuan

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau rumah warga di tepian Sungai Kapuas yang roboh akibat dihantam ombak dari kapal yang melintas. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sebuah rumah milik Nurhayati (50), warga Gang Alpokat Raya, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, roboh pada Rabu malam 25 Juni 2025 usai dihantam ombak besar yang dihasilkan kapal melintas di Sungai Kapuas. Rumah berbahan kayu yang berdiri tepat di bibir sungai itu ambruk dalam hitungan detik karena konstruksinya yang sederhana dan posisi yang sangat rentan terhadap terpaan ombak, banjir, dan angin.

Peristiwa tersebut terjadi usai waktu Salat Maghrib, menjelang Isya. Nurhayati yang saat itu sedang tidur bersama anak lelakinya terbangun dalam kepanikan saat rumahnya tiba-tiba roboh. Ia bersyukur karena tidak ada korban jiwa, meski seluruh barang-barang miliknya rusak tak bersisa. Saat kejadian, di rumah itu terdapat tiga orang, termasuk dua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono langsung turun ke lokasi keesokan harinya, Kamis 26 Juni 2025, dan memberikan bantuan darurat kepada Nurhayati sekeluarga. “Bantuan kami serahkan itu mencakup makanan siap saji, sembako, sandang, dan kebutuhan mendesak lainnya. Ia mengatakan bantuan tersebut diharapkan dapat membantu korban bertahan untuk beberapa hari ke depan,” kata Edi Kamtono.

Wali Kota juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menawarkan penempatan sementara di rumah susun milik pemerintah kota, namun Nurhayati memilih untuk tinggal sementara di rumah tetangganya. “Pemerintah Kota Pontianak akan melakukan pendataan serta penataan kawasan bantaran sungai guna mencegah kejadian serupa. Pengukuran ulang garis sempadan sungai dan pengecekan lahan sekitar akan dilakukan sebelum menentukan apakah penataan bisa dilanjutkan di lokasi saat ini atau perlu dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman dan layak huni,” ujar Wali Kota.

Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati, menyebut bantuan yang diberikan sesuai standar penanganan bencana. Selain makanan siap saji dan pakaian, keluarga juga menerima terpal untuk perlindungan sementara. “Kami akan memeriksa apakah keluarga Nurhayati sudah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Jika belum, maka akan diusulkan agar bisa menerima bantuan sosial tunai pada tahun 2026,” ujar Trisnawati.

Sementara ini, proses pemulihan dilakukan secara gotong royong oleh warga sekitar. Dinas Sosial juga memastikan akan terus memantau kondisi keluarga korban hingga situasi benar-benar pulih. Nurhayati pun menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang telah diberikan oleh pemerintah dan masyarakat. Bantuan yang ia terima menjadi harapan di tengah kondisi sulit yang sedang dihadapinya. (*)