HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Suasana Pasar Flamboyan di Minggu pagi 25 Mei 2025 terlihat berbeda. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, turun langsung ke lapangan bersama warga dan petugas dari dinas terkait untuk membersihkan Parit Tokaya yang berada di samping pasar tersebut. Dengan mengenakan perlengkapan sederhana dan serokan di tangan, Edi turut serta menjaring sampah dari parit yang dipenuhi limbah pasar dan sampah rumah tangga.
Kegiatan gotong royong ini merupakan bagian dari aksi serentak di enam kecamatan se-Kota Pontianak, sebagai bagian dari Program 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah genangan air. Partisipasi aktif masyarakat, aparatur pemerintah, serta berbagai elemen sosial menunjukkan semangat kebersamaan yang kuat dalam menjaga kota tetap bersih dan sehat.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk membersihkan parit, tetapi juga sebagai ajakan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Sampah yang dibuang sembarangan bisa menyebabkan banjir dan pencemaran,” ujar Edi di sela-sela kegiatan.
Ia menyoroti kondisi Parit Tokaya yang kini mengalami pencemaran berat akibat limbah domestik. Menurutnya, keberhasilan program kebersihan sangat bergantung pada kesadaran kolektif warga.
Pasar Flamboyan sendiri merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Pontianak yang menjadi pusat ekonomi masyarakat. Maka dari itu, kebersihan lingkungan di sekitar pasar menjadi sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan pedagang maupun pengunjung.
“Kita ingin menciptakan kota yang bersih, sehat, dan nyaman untuk semua,” tambahnya.
Wali Kota juga mengingatkan, Pemerintah Kota akan mulai menegakkan sanksi tegas bagi warga yang masih membuang sampah sembarangan. Berdasarkan Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum, pelanggar dapat dikenai denda mulai dari Rp500 ribu hingga Rp50 juta, serta ancaman kurungan maksimal tiga bulan.
“Kita harus mulai membiasakan budaya bersih sebagai gaya hidup. Lingkungan yang bersih dan hijau akan membawa dampak positif bagi kehidupan kita,” tegasnya.
Edi juga menyampaikan bahwa tamu-tamu dari luar daerah, termasuk Menteri Lingkungan Hidup yang baru-baru ini berkunjung, mengapresiasi kebersihan Kota Pontianak. Meski begitu, masih ada sejumlah titik yang harus terus dijaga kebersihannya.
“Pujian itu harus menjadi semangat untuk terus berbenah. Kebersihan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (*)