Penyuluhan Kesehatan di Pontianak, Pentingnya Pedoman Isi Piringku untuk Gizi Seimbang Anak

RSUD SSMA Berikan Informasi tentang Isi Piringku Untuk Anak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pedoman makan “Isi Piringku” yang dipromosikan oleh Kementerian Kesehatan kini menjadi panduan penting bagi orang tua dalam memberikan makanan bergizi bagi anak-anak. Pedoman ini diterapkan untuk mendukung konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, khususnya bagi anak-anak di bawah usia lima tahun.

Dalam penyuluhan yang berlangsung pada Selasa 18 Februari 2025, nutrisionis Mutia Anisa Karomah, A.Md.Gz mengungkapkan bahwa kebutuhan zat gizi anak berbeda-beda sesuai dengan kategori umur. Pedoman “Isi Piringku” dibagi menjadi empat kategori berdasarkan usia, yakni untuk bayi 6-8 bulan, bayi 9-11 bulan, bayi 12-23 bulan, dan anak 2-5 tahun.

Bacaan Lainnya

Mutia menjelaskan, pada usia 6-8 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI dalam bentuk saring yang memiliki tekstur lumat dan kental, namun tetap diberikan ASI. Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari 2-3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml (125 ml) per kali makan, dengan frekuensi 2-3 kali makan utama dan 1-2 kali makan selingan, dengan asupan energi sekitar 200 kalori per hari.

“Pada usia 9-11 bulan, bayi sudah bisa diberikan makanan cincang yang teksturnya menyerupai makanan dewasa, namun tetap dengan ukuran yang lebih kecil,” ujarnya. Makanan diberikan dalam porsi setengah hingga tiga perempat mangkuk 250 ml per kali makan, dengan frekuensi makan 3-4 kali makan utama dan 1-2 kali makan selingan, serta asupan energi sekitar 300 kalori per hari.

Mutia juga menambahkan, saat anak mencapai usia 12-23 bulan, mereka sudah bisa diberikan makanan dewasa yang diiris-iris. Porsi makan yang diberikan adalah ¾ hingga 1 mangkuk ukuran 250 ml per kali makan, dengan 3-4 kali makan utama dan 1-2 kali makan selingan, serta asupan energi sekitar 500 kalori per hari. Pada usia ini, ibu disarankan tetap melanjutkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun.

Bagi anak yang berusia 2-5 tahun, Mutia menyarankan agar anak makan 3 kali sehari bersama keluarga. Porsi makan anak harus mencakup makanan kaya protein seperti ikan, ayam, daging, telur, tempe, susu, dan tahu sebesar 35 persen dari isi piring, dengan sayuran dan buah-buahan sebanyak 30 persen.

“Batasi konsumsi makanan selingan yang terlalu manis dan berlemak, dan pastikan anak cukup minum air putih sesuai kebutuhan mereka,” pungkasnya.

Penyuluhan ini bertujuan untuk membantu orang tua memahami pentingnya asupan gizi yang tepat bagi tumbuh kembang anak serta untuk menciptakan kebiasaan makan yang sehat sejak dini. (*)