HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak kembali menggelar program tahunan ‘Teladan Pemimpin Membayar Zakat’. Program ini bertujuan untuk menggalang dana zakat dari para pejabat dan pemimpin di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono secara langsung menunaikan zakatnya yang diterima oleh Baznas Kota Pontianak.
Edi mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Pontianak untuk bekerja sama dengan Baznas dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di Kota Pontianak, termasuk kemiskinan dan masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Saya tertarik dengan program yang bisa kita kerjasamakan dengan Baznas, khususnya dalam menangani masalah sosial, kemiskinan, dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,” ujarnya saat membuka kegiatan ‘Teladan Pemimpin Membayar Zakat’ di Ruang Rapat Wali Kota, Jumat 21 Maret 2025.
Wali Kota Pontianak tersebut menekankan pentingnya kolaborasi antara Baznas dan OPD untuk menangani masalah sosial, kesehatan, dan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, kolaborasi ini bisa diwujudkan melalui rapat koordinasi dan transparansi program. “Kekurangan yang dihadapi oleh OPD bisa dicover oleh Baznas. Dengan ukuran capaian yang terukur, kita bisa menilai manfaat dari apa yang telah dilakukan Baznas,” jelasnya.
Edi juga mengingatkan kepada para kepala OPD untuk membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masing-masing OPD, seperti yang sudah dilakukan oleh Kementerian Agama Kota. Di sana, gaji pegawai Muslim dipotong langsung sebesar 2,5 persen untuk zakat. “Apakah kita bisa melakukan hal yang sama? Terutama bagi pegawai yang beragama Islam, apakah nantinya bisa otomatis dipotong atau disetor langsung zakatnya?” tambahnya.
Amirullah mengungkapkan bahwa permasalahan sosial dan kemiskinan tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah, tetapi memerlukan kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak. “Jika kita biarkan begitu saja, semakin banyak jumlahnya yang ada. Ini bisa memberi kesan buruk tentang kemampuan pemerintah dalam menangani masalah sosial,” tutur Edi.
Ketua Baznas Kota Pontianak, Sulaiman, menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Pontianak atas dukungannya terhadap program-program Baznas. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wali Kota yang sudah mendukung program-program Baznas, sehingga kami bisa bekerja dengan nyaman,” ucap Sulaiman.
Sulaiman juga menambahkan bahwa Baznas Kota Pontianak akan terus menyelaraskan program-programnya dengan dinas-dinas terkait di Pemkot Pontianak, khususnya dalam penanganan kemiskinan. “Kami terbuka untuk bekerja sama dengan dinas-dinas yang berkaitan agar penanganan kemiskinan di Kota Pontianak bisa lebih efektif,” katanya.
Baznas, lanjutnya, beroperasi sesuai dengan ketentuan syariah Islam dan diaudit oleh Kementerian Agama Pusat. “Pendistribusian zakat kami sesuaikan dengan syariah Islam,” jelas Sulaiman.
Dia berharap, para kepala dinas dan pejabat terkait dapat menghimbau pegawai yang beragama Islam untuk menunaikan zakat melalui Baznas Kota Pontianak. “Zakat, infaq, dan sedekah yang terkumpul akan dikembalikan lagi ke Pemkot Pontianak dalam bentuk program-program yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)