HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pada usia lanjut, terutama bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas, perubahan fisik, psikologis, dan sosial menjadi hal yang tak terhindarkan. Perubahan-perubahan ini bisa mempengaruhi kualitas hidup mereka dalam mencapai “lansia sukses.” Lansia sukses memiliki tiga komponen utama: minimnya risiko penyakit dan disabilitas, fungsi kognitif dan fisik yang optimal, serta keterlibatan sosial yang aktif.
“Selama bulan Ramadan, menjaga keseimbangan aktivitas fisik sangat penting bagi lansia. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjalani puasa dengan nyaman tanpa mengorbankan kesehatan dan kebugaran,” ungkap Deni Dwi Yulianti saat memberikan edukasi kepada pasien dan pengunjung di RSUD SSMA Kota Pontianak, Senin 17 Februari 2025.
Untuk menjalani puasa yang sehat, lansia disarankan untuk menjaga pola makan sehat, beraktivitas sosial dan mental secara seimbang, menghindari stres, menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, serta melakukan olahraga teratur.
“Pilihlah aktivitas fisik yang ringan namun efektif selama Ramadan. Setiap gerakan sebaiknya melibatkan otot rangka, dengan pengeluaran energi fisik yang direncanakan dan dilakukan secara berulang,” lanjut Deni.
Menurutnya, aktivitas fisik bagi lansia memberikan banyak manfaat, baik dari segi fisik, kognitif, maupun psikologis. Manfaat tersebut antara lain meningkatkan fungsi jantung dan pernapasan, memperkuat otot, mencegah dan memperlambat demensia, mengurangi risiko penyakit kronis, mengurangi stres, serta meningkatkan daya ingat dan kemampuan kognitif.
Beberapa latihan fisik yang disarankan untuk lansia antara lain latihan aerobik intensitas ringan hingga sedang selama 30 menit, tiga hingga lima kali per minggu, latihan daya tahan dan kekuatan dua hingga tiga kali per minggu, serta latihan keseimbangan dan fleksibilitas lima kali per minggu. Selain itu, lansia juga disarankan untuk melakukan latihan penguatan, seperti angkat kaki ke depan saat duduk, angkat kaki ke belakang dan samping dengan bantalan, serta latihan keseimbangan seperti menekuk kaki ke depan, berjalan maju mundur dengan menopang dinding, dan turun naik tangga.
“Untuk memastikan keselamatan, pilihlah waktu yang tepat untuk berolahraga. Pastikan aktivitas tidak terlalu berat atau lama, minum cukup air, kenakan pakaian yang nyaman dan longgar, dan segera berhenti jika merasa pusing, lelah berlebihan, atau sesak napas. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai olahraga rutin, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu,” tutup Deni. (*)