HARIAN KALBAR (JAKARTA) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat akhirnya menuntaskan polemik dualisme kepengurusan di tubuh PWI Provinsi Kalimantan Barat. Melalui musyawarah yang digelar di Ruang Rapat Pleno PWI Pusat, Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025, disepakati bahwa kepengurusan PWI Kalbar yang sah adalah di bawah kepemimpinan Kundori.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan PWI Pusat Nomor: 012-PGS/PP-PWI/LXXIX/X/2025 tentang Kepengurusan PWI Provinsi Kalimantan Barat yang sah. Dengan demikian, seluruh kegiatan dan tindakan yang mengatasnamakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua sebelumnya, Wawan Suwandi, dinyatakan tidak berlaku lagi.
“Tim penyelesaian dualisme PWI se-Indonesia sudah membuat keputusan resmi untuk menegaskan kepemimpinan PWI Kalbar berada di tangan Kundori,” tegas Atal S Depari, Wakil Ketua Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat.
Musyawarah tersebut dipimpin langsung oleh Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat yang terdiri dari Atal S Depari, Anrico Pasaribu, Hilman Hidayat, dan Kadirah. Sejumlah pengurus PWI Kalbar juga mengikuti rapat secara daring dari Pontianak.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar PWI Pusat dalam menegakkan hasil Kongres Persatuan PWI Tahun 2025 di Cikarang, yang menugaskan tim khusus untuk menyelesaikan seluruh persoalan dualisme di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Dengan berakhirnya dualisme di PWI Kalbar, PWI Pusat menegaskan bahwa keputusan ini menjadi contoh penting bagi daerah lain agar menempuh jalur dialog dan rekonsiliasi demi menjaga marwah organisasi pers tertua di Indonesia tersebut.
Melalui keputusan ini pula, PWI Pusat memerintahkan agar seluruh aset, dokumen, administrasi, dan program kerja dari dua kubu sebelumnya segera diserahkan kepada pengurus sah di bawah pimpinan Kundori paling lambat 15 hari kerja sejak keputusan ditetapkan.
Atal juga mengapresiasi langkah besar Kundori yang akan mencabut laporan kepolisian terhadap Wawan Suwandi di Polda Kalbar, sebagai bentuk komitmen terhadap semangat rekonsiliasi.
“Ini langkah berani dan dewasa. Rekonsiliasi bukan hanya soal jabatan, tapi juga keikhlasan untuk memulai kembali dengan semangat baru,” ujar Atal.
Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada PWI Pusat atas kebijaksanaannya dalam menyelesaikan konflik internal tersebut.
“Hari ini menjadi momen bersejarah bagi kami di PWI Kalbar. Kami siap melanjutkan perjuangan dan menyukseskan program PWI Pusat di bawah komando Ketua Umum Akhmad Munir,” tegas Kundori.
Sementara itu, Sekretaris PWI Kalbar Deska Irnan Syafara menegaskan bahwa pihaknya akan membuka ruang bagi anggota yang ingin bergabung kembali, selama memenuhi syarat sesuai dengan PD/PRT organisasi.
“PWI adalah rumah bersama bagi wartawan. Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin berkontribusi positif dan bekerja sesuai aturan organisasi,” ujarnya.
Deska menambahkan, dalam waktu dekat pengurus PWI Kalbar akan menggelar rapat pleno untuk menyusun struktur baru pasca-dualisme dan segera melaporkannya kepada PWI Pusat.
“Secepatnya kami akan bekerja dan memastikan roda organisasi kembali berjalan normal dengan semangat kebersamaan,” tutup Deska. (*)