HARIAN KALBAR (KUCHING) – Dalam suasana yang meriah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Kamis 19 Septemeber 2024, mala menggelar Resepsi Diplomatik untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia dengan tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Acara ini bertujuan untuk mengangkat potensi ekonomi dan kerjasama antara wilayah Borneo, seiring dengan perpindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Konsul Jenderal Reden Sigit Witjaksono menyatakan bahwa perhatian terhadap Borneo meningkat, baik secara nasional maupun internasional, mengingat kebutuhan pembangunan IKN yang sangat besar. “Perpindahan ini membuka peluang ekonomi bagi seluruh Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei, di mana investasi besar akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya,” ujarnya.
Sigit menyebutkan saat ini Pemerintah Indonesia terus mendorong Kerjasama Ekonomi Usaha MIkri,Kecil dan Menangah (UMKM) termasuk dengan Pemerintah Kerajaan Malaysia, khususnya untuk masyarakat pulau Borneo di mana di dalamnya ada Sarawak, Malaysia, Brunai Darussalam, Kalimantan Indonesia.
“Acara ini juga menjadi wadah untuk mempromosikan Forum Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Borneo. Ketua Kadin Indonesia menyampaikan pentingnya pembentukan Borneo Economic Council untuk memperkuat kerjasama ekonomi di kawasan ini. “Pembangunan yang berkelanjutan harus melibatkan pengusaha UMKM agar manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat,” imbuhnya.
Sigit menyebutkan saat ini Pemerintah Indonesia terus mendorong Kerjasama Ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) termasuk dengan Pemerintah Kerajaan Malaysia, khususnya untuk masyarakat pulau Borneo di mana di dalamnya ada Sarawak, Malaysia, Brunai Darussalam, Kalimantan Indonesia.
Konsul Jenderal RI Kuching itu juga selain itu juga akan menghadirkan adanya Konektivitas dan Kerjasama antara Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam yang ada di Pulau Borneo.
Terkait hal itu, Sigit juga menyoroti pentingnya konektivitas antar wilayah melalui berbagai moda transportasi untuk meningkatkan mobilitas barang dan orang. Selain itu, kerjasama antara masyarakat Borneo menjadi landasan kuat untuk menciptakan kawasan yang lebih sejahtera.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kebijakan, Kesejahteraan Komuniti, Wanita, Keluargadan Pembangunan Kanak-kanak Sarawak, Meneteri Pengangkutan Neger Sarawak, Konsul Jenderal Brunai Darussalam, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok dan sejumlah walikota dari berbagai daerah dan pejabat tinggi Sarawak itu menunjukkan komitmen untuk memperkuat hubungan antar kota di Borneo. Konsep “Friendship City” antara beberapa kota di Borneo juga diusulkan sebagai langkah untuk memperdalam kerjasama di berbagai sektor.
Dalam kesempatan itu, Konjen RI Kuching Raden Sigit Witjaksono juga menyebutkan dengan memperkuat hubungan baik antar kota di Pulau Borneo ini akan dapat menyongsong masa depan masyarakat Borneo yang lebih baik.
“Dengan adanya inisiatif seperti Golden Visa untuk investor asing, Indonesia berharap dapat menarik lebih banyak investasi untuk mendukung pembangunan IKN dan memperkuat ekonomi lokal. Resepsi ini diakhiri dengan sajian kuliner khas Kalimantan Barat dan goody bags yang diberikan kepada para tamu sebagai kenang-kenangan,” ujar Sigit.
“Kami dari KJRI Kuching berharap perayaan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi langkah awal untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat antar wilayah Borneo menuju masa depan yang lebih cerah,” pungkas Sigit. (Sy)