Gubernur Ria Norsan Kukuhkan Pengurus FKDM Kalbar 2025–2028

Pengurus FKDM Kalbar 2025–2028 Resmi Dikukuhkan, Gubernur Tekankan Peran Deteksi Dini. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Gubernur Kalimantan Barat H. Ria Norsan secara resmi mengukuhkan Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kalimantan Barat masa bakti 2025–2028. Pengukuhan berlangsung di Pendopo Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Jumat 7 November 2025.

Acara pengukuhan ditandai dengan penyerahan bendera pataka dari Ketua FKDM periode sebelumnya, Prof. Dr. Chairil Efendy, MS, kepada Ketua baru, Muhammad Sani, SH, MAP. Momentum tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat sistem deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah Kalbar.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menegaskan pentingnya peran FKDM sebagai bagian dari sistem kewaspadaan daerah.

“FKDM adalah mata dan telinga pemerintah dalam menjaga keamanan Kalimantan Barat. Informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya dari FKDM akan menentukan langkah antisipasi pemerintah dalam mencegah potensi gangguan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman masyarakat Kalbar sebagai kekuatan dalam mempererat persatuan dan keharmonisan.

“Keamanan dan keharmonisan tidak tercipta begitu saja. Kita semua, termasuk FKDM, harus aktif memastikan tidak ada celah yang dapat memicu perpecahan,” ujarnya.

Adapun susunan pengurus FKDM Provinsi Kalbar periode 2025–2028 yang dikukuhkan adalah sebagai berikut yaitu Muhammad Sani, SH, MAP – ketua, Ir. Jakius Sinyor – wakil ketua, Viza Juliansyah, S.Sos, M.A, M.I.R – sekretaris, H. Akhmad Kholil, SH, MH – anggota, H. Arif Joni Prasetyo, SE, ME – anggota, Prof. Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag – anggota, Edi Suhairul, S.Pd.I, CIM – Anggota, Istardohu, S.Sos – anggota dan Ronaldo Haryanto – anggota.

Usai dikukuhkan, Ketua FKDM Kalbar Muhammad Sani menyampaikan kesiapan pihaknya untuk bekerja aktif memperkuat jejaring komunikasi dan pemetaan potensi kerawanan sosial di seluruh wilayah Kalbar.

“Kami akan memperkuat jejaring hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Fokus kami adalah melakukan pencegahan sejak dini sebelum masalah berkembang menjadi konflik,” ujarnya.

Sani juga menekankan pentingnya sinergi antara FKDM, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas daerah.

“Mari bersama menjaga Kalbar agar tetap aman, damai, dan harmonis dalam keberagaman,” katanya.

Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap FKDM semakin optimal dalam menjalankan fungsi deteksi dini dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kondusivitas wilayah. (*